BlackRock Borong 1.434 BTC Lagi, Sekarang Punya 2 Persen Pasokan

Manajer aset terbesar di dunia, BlackRock, kembali membuat gebrakan dengan menambah 1.434 Bitcoin (BTC) senilai US$94,3 juta ke portofolionya.

Dalam tiga hari terakhir saja, BlackRock telah mengakumulasi sebanyak 5.894 BTC dengan total nilai sekitar US$387,68 juta, sehingga total kepemilikannya kini mencapai 363.626 BTC senilai US$23,68 milyar. Langkah ini memperkuat posisi BlackRock sebagai salah satu pemain terbesar di dunia kripto.

Kepemilikan BlackRock Mencapai Hampir 2 Persen dari Total Pasokan BTC

Berdasarkan data dari iShares, dengan total kepemilikan 363.626 BTC, BlackRock kini memegang hampir 2 persen dari pasokan Bitcoin yang ada. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya mereka terhadap potensi jangka panjang Bitcoin sebagai aset investasi.

Jika dibandingkan dengan perusahaan lain, seperti Grayscale yang memegang 221.043 BTC, Fidelity dengan 177.224 BTC dan ARK Invest yang memiliki 46.614 BTC, BlackRock saat ini berada jauh di atas para pesaingnya.

Memperkuat Kepercayaan pada BTC

Pembelian Bitcoin oleh BlackRock dalam jumlah besar ini bukanlah kejutan. Mereka telah menunjukkan minat besar pada Bitcoin sejak awal tahun ini, terutama setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk ETF Bitcoin spot pertama mereka pada Januari 2024.

BlackRock menggunakan produk investasi ini untuk mengakumulasi lebih banyak Bitcoin, yang sekarang menjadi bagian dari iShares Bitcoin Trust (IBIT).

Selain itu, Kepala Digital Assets di BlackRock, Robbie Mitchnick, menegaskan bahwa mereka melihat Bitcoin sebagai alternatif moneter global yang sedang berkembang.

“Ketika kita berpikir tentang Bitcoin, kita menganggapnya sebagai alternatif moneter global yang sedang berkembang. Bitcoin adalah aset yang langka, global, terdesentralisasi dan tidak berdaulat, dan merupakan aset yang tidak memiliki risiko khusus suatu negara, tidak ada risiko pihak lawan tradisional, jadi ini adalah properti yang menarik ketika Anda memikirkannya dari perspektif investasi, khususnya di dunia di mana ada kekhawatiran yang berkembang atas pencetakan uang, risiko penurunan nilai mata uang, tantangan politik, fiskal, keberlanjutan, di AS atau di tempat lain,” ujar Mitchnick, dilansir dari Bloomberg.

Inilah yang membuat Bitcoin menarik bagi investor yang mencari perlindungan dari potensi risiko ekonomi dan politik, termasuk ketidakstabilan mata uang fiat.

Bitcoin sebagai Lindung Nilai di Tengah Ketidakpastian Global

Salah satu alasan mengapa BlackRock semakin menambah Bitcoin ke dalam portofolionya adalah karena mereka melihat aset ini sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah, bank dan mata uang fiat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin telah menjadi semakin popular sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian politik dan fiskal di berbagai negara.

Pembelian besar-besaran oleh BlackRock ini telah memberikan dampak positif pada harga Bitcoin. Saat ini, harga BTC berada di angka US$63.855,46, meningkat sekitar 7,2 persen dalam tujuh hari terakhir.

Para analis memperkirakan bahwa pembelian oleh BlackRock dapat memicu tren bullish lebih lanjut, dan beberapa bahkan memprediksi bahwa harganya bisa mencapai US$87.917 pada bulan November mendatang.

Tren positif ini juga didukung oleh adopsi Bitcoin yang terus meningkat di kalangan institusi keuangan besar dan upaya regulasi yang lebih jelas di seluruh dunia.

Masa Depan Bitcoin dan Rencana BlackRock

Langkah BlackRock yang terus menambah Bitcoin ke portofolionya menunjukkan komitmen jangka panjang mereka terhadap kripto ini.

Meskipun masih ada risiko volatilitas harga dan ketidakpastian regulasi, BlackRock tetap optimis bahwa Bitcoin akan terus berkembang sebagai aset yang memiliki peran penting dalam portofolio investasi mereka.

Mereka melihat Bitcoin sebagai aset yang memiliki potensi untuk menjadi instrumen keuangan yang semakin penting dalam ekonomi global di masa depan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait