Texas bukan hanya tempat barbekyu dan topi koboi. Sekarang, negara bagian ini jadi pusat perhatian investor besar dunia. BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, baru saja meluncurkan ETF iShares Texas Equity (TEXN) di bursa Nasdaq.
ETF ini dirancang untuk memberikan eksposur pada hampir 200 perusahaan yang berbasis di Texas, mulai dari sektor energi hingga teknologi.
Langkah ini muncul di tengah arus masuk besar-besaran modal dan perusahaan ke wilayah tersebut. Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 300 perusahaan memindahkan kantor pusatnya ke Texas.
Tesla, SpaceX, Oracle dan Hewlett Packard Enterprise, semuanya sekarang berkantor di Lone Star State. Ini bukan kebetulan, tapi dampak nyata dari kebijakan pajak yang rendah, biaya hidup yang lebih terjangkau, dan sikap pro-bisnis dari pemerintah negara bagian.
ETF Texas Jadi Wadah Baru untuk Menangkap Peluang Ekonomi
Menurut data terakhir, PDB Texas kini telah menyentuh angka US$2,7 triliun. Jika berdiri sendiri, Texas bisa masuk dalam daftar delapan besar ekonomi dunia. Ini jelas bukan angka kecil.
Populasi yang terus meningkat, ditambah dengan ekspansi besar dari sektor energi dan teknologi, menjadi dua mesin utama yang mendorong momentum ini.
BlackRock tampaknya tak ingin ketinggalan. Mereka telah mengelola sekitar US$380 miliar dalam bentuk saham dari perusahaan berbasis Texas.
Dari jumlah tersebut, lebih dari US$115 miliar berasal dari sektor energi, termasuk minyak dan gas. Dengan meluncurkan ETF ini, mereka mengemas semua peluang itu ke dalam satu produk yang bisa diakses investor ritel maupun institusi.
“TEXN menghadirkan peluang baru untuk memanfaatkan kedua mesin pertumbuhan bisnis dan populasi Texas,” ujar Kepala Bisnis Klien Amerika BlackRock, Joe DeVico, dilansir dari Reuters.
ETF ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar 0,20 persen dan mulai diperdagangkan dengan harga sekitar US$25 per saham. Meski nilainya saat ini masih sekitar US$5 juta, potensi jangka panjangnya jauh lebih besar, apalagi melihat bagaimana perusahaan besar terus berbondong-bondong membuka kantor pusat di sana.
Momentum Baru Setelah Masa Sulit
Yang menarik, hanya dua tahun lalu, BlackRock justru masuk dalam daftar hitam negara bagian Texas karena dianggap memboikot industri energi fosil. Saat itu, pejabat Texas menganggap perusahaan-perusahaan seperti BlackRock terlalu condong ke arah investasi ESG (environmental, social, governance).
Namun situasinya kini sudah berubah. State Comptroller Glenn Hegar telah mencabut pembatasan itu, membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara negara bagian dan institusi besar seperti BlackRock.
Di sisi lain, peluncuran ETF ini juga bertepatan dengan rencana besar Texas membangun bursa sahamnya sendiri, Texas Stock Exchange. Tujuannya jelas, mereka ingin memperkuat posisi sebagai pusat keuangan alternatif dari Wall Street.
Jika ETF Texas ini sukses, bukan tidak mungkin akan muncul lebih banyak produk investasi yang fokus ke wilayah tertentu.
Dengan latar belakang seperti itu, bisa jadi ini bukan sekadar ETF biasa. Ini adalah pernyataan, Texas ingin jadi kekuatan ekonomi yang tak cuma besar di AS, tapi juga di panggung global.
Investor pun kini mulai melirik bukan hanya pada angka-angka finansial, tapi juga ke mana arah arus modal dan perusahaan bergerak. Dan sejauh ini, jawabannya adalah Texas. [st]