IKLAN

Block Community Medan: Memahami Perkembangan Blockchain di Indonesia

Blockchain yang lahir sebagai salah satu sistem teknologi keuangan, mulai banyak diperbincangkan, karena memiliki karakteristik yang desentralistik. Perkembangannya pun semakin dirasakan oleh beragam kalangan di Indonesia, karena mempermudah bisnis hingga kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu demi memperkaya pemahaman tentang teknologi blockchain, Block Community mempertemukan pakar di bidang aset kripto dengan para pecinta blockchain dan aset kripto untuk berkumpul, berinteraksi, berbagi pengetahuan, pengalaman dan perkembangan terkini di dunia Blockchain.

“Block Community Medan merupakan acara Block Community ketiga dan pertama kali diselenggarakan di luar Jakarta, setelah kesuksesan dua acara Block Community yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2018 lalu. “The Rise of Blockchain Technology” adalah tema yang diusung dalam acara kali ini, melihat meningkatnya kesadaran banyak orang akan pentingnya penerapan blockchain di sejumlah bidang,” ujar CEO Indodax Oscar Darmawan di Medan, (30/03) lalu.

Menurut lembaga penelitian TNS, 63 persen warga Indonesia, utamanya generasi Milenial yang berusia 25-34 tahun cukup familiar dengan aset digital/aset kripto. Ini pun juga didukung perilaku mereka yang ingin serba cepat, termasuk dalam pemilihan akses keuangan. Penetrasi Internet yang tinggi memudahkan Milenial memperoleh aset kripto yang nilai asetnya akan lebih cepat bertumbuh dibandingkan aset konvensional lainnya.

BACA JUGA  Soal XRP, Ini Kata Mantan Pejabat SEC

Teknologi blockchain tak hanya mempernyaman kehidupan, tapi juga memenuhi aspirasi keuangan manusia. Menurut Oscar, ketika ditanya apakah aset digital sudah mati, justru eranya baru dimulai. Sebab, secara inovasi terus bertambah, nilai kapitalisasi aset kripto jauh lebih meningkat dibanding dua tahun lalu dan pemerintah Indonesia juga mendukungnya melalui sejumlah peraturan.

Dalam acara ini juga hadir sejumlah pembicara seperti Indra Darmawan CEO Lyfe, Christian Hsieh CEO Tokenomy, Wenbin Zhong Chinese Lead Developer Qtum, Danny Baskara CEO Vexanium, Longman CEO TokenWiz, Bo Zhang VP & CoFounder Aurorachain dan Pandu Sastrowardoyo Chairwoman Blockchain Zoo. [vins]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait