Dharma Pongrekun, kandidat Gubernur Jakarta nomor urut 2, menawarkan solusi berbasis blockchain untuk meningkatkan transparansi dan integritas kebijakan publik di Jakarta.
Program blockchain Dharma Pongrekun dan Kun Wardana yang dinamakan Getok Tular Adab (Aspirasi, Desentralisasi, dan Blockchain), dirancang untuk memperbaiki ekonomi rakyat dengan pendekatan yang adil dan transparan.
“Getok Tular Adab adalah suatu sistem ekonomi adab yang menjadi pusaran ekonomi Jakarta, yang akan menyelesaikan semua persoalan ekonomi yang ada di Jakarta,” ungkap Dharma dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Program Adab Dharma Pongrekun dan wakilnya menyasar masa depan Jakarta yang lebih sejahtera dengan pengelolaan desentralisasi melalui AdabDAO.
Siapa Itu Dharma Pongrekun?
Komjen Pol. (Purn.) Dharma Pongrekun, yang juga memiliki gelar kehormatan Dr. (H.C.), lahir pada 12 Januari 1966. Ia adalah seorang purnawirawan Polri yang terakhir bertugas sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang di Lemdiklat Polri.
Sebelum pensiun, dia sempat berkarir panjang sebagai perwira reserse dan pernah menjabat berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Wakil Kepala dan Deputi Identifikasi serta Deteksi di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Pati di Bareskrim Polri.
Dharma, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1988 yang memiliki darah Toraja, telah membangun rekam jejak yang solid dalam bidang pemberantasan narkotika, baik sebagai Karorenmin maupun Dirtipnarkoba Bareskrim Polri.
Pada Pemilihan Gubernur Jakarta 2024, ia mencalonkan diri bersama pasangannya, Kun Wardana dan menjadikan mereka satu-satunya pasangan calon yang maju melalui jalur independen yang berhasil lolos.
Maju Lewat Jalur Independen
Mengusung prinsip independensi, pasangan tersebut menyatakan bahwa mereka ingin membawa perubahan tanpa ada tekanan dan kepentingan politik. Langkah mereka di Jakarta ini adalah upaya untuk mendobrak dominasi partai dalam pemerintahan.
Menurut Dharma, masalah ekonomi Jakarta selama ini tidak lepas dari keterbatasan akses bagi warga untuk berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan yang adil.
Program blockchain Dharma Pongrekun juga menginginkan adanya pemerataan ekonomi sehingga masyarakat yang hidup di Jakarta tidak lagi merasa terbebani oleh biaya hidup tinggi.
“Karena hanya dengan di rumah saja ekonomi akan masuk ke pundi-pundinya. Jadi rakyat Jakarta jangan lagi merasa khawatir terusir dari Jakarta walaupun biaya hidupnya mahal,” jelasnya pada debat tersebut.
Keseriusannya dalam membangun sistem ekonomi adil juga tercermin dari program Adab Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, yang memungkinkan masyarakat mendukung visi mereka melalui aset kripto seperti USDC dan USDT. Dengan pendekatan ini, pasang tersebut mungkin akan membawa harapan baru bagi Jakarta yang lebih inklusif, modern, dan beradab.
Dharma Pongrekun dan Wakilnya Usung Teknologi Blockchain Lewat Program Adab
Getok Tular Adab, program blockchain Dharma Pongrekun untuk ekonomi adab, terinspirasi oleh nilai adab dan penggunaan blockchain sebagai solusi ekonomi yang transparan.
Menurutnya, blockchain dapat memastikan keterbukaan dalam setiap transaksi dan proses ekonomi. Ia dan wakilnya pada pilkada mendatang ingin menciptakan sistem pemerintahan yang adil apabila terpilih nantinya.
“Sebelum menuju masyarakat Jakarta yang sejahtera, sistem pemerintahnya harus berkeadilan dan beradab. Saya dan Kun Wardana berkomitmen dalam mendorong transparansi dan partisipasi publik dalam setiap kebijakan terutama yang berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat Jakarta,” tegasnya di X, Minggu (27/10/2024).
Melalui AdabDAO, pasang tersebut berharap warga Jakarta bisa lebih berdaya dengan ikut serta dalam kebijakan publik secara langsung. Teknologi ini memungkinkan setiap suara terdengar tanpa adanya intervensi dari pihak tertentu.
Program Adab Dharma Pongrekun dan wakilnya juga telah dirancang secara matang. Mereka telah membentuk tim ahli untuk memastikan bahwa rencana ini bukan sekadar konsep awal, tetapi sebuah langkah konkret menuju realisasi.
“Dan kami sudah menyiapkan Tim Ekonomi Adab, untuk mengawal proses daripada sistem ekonomi adab ini,” tuturnya pada debat kedua Pilkada DKI Jakarta.
Program Aspirasi, Desentralisasi dan Blockchain (Adab), bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi warga Jakarta agar ekonomi mereka tetap stabil dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Bisakah Blockchain Menjadi Solusi untuk Masa Depan Jakarta yang Lebih Baik?
Blockchain yang diusulkan dalam program blockchain Dharma Pongrekun memiliki potensi besar untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan di Jakarta. Teknologi ini dapat diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk keuangan dan layanan publik.
Rencana implementasi program Adab Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memungkinkan Jakarta bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Visi ini sebelumnya juga telah dibahas oleh pasangan tersebut bersama komunitas blockchain Jakarta di Twin House, Blok M.
Ia menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjadikan Jakarta kota yang lebih transparan dan adil, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara maksimal.
“Mari jadikan Jakarta yang adil dan beradab dengan mendorong transparansi dalam kebijakan publik demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya di X, Sabtu (26/10/2024).
Melalui penerapan teknologi blockchain, dirinya berharap Jakarta dapat menjadi kota yang bukan hanya modern tetapi juga beradab. [dp]