BlockDAG Jadi Sorotan Ketika Kripto SHIB dan PI Network Terjungkal

BlockDAG, proyek kripto yang belum lama ini meluncurkan blockchain explorer-nya diklaim menjadi sorotan baru, ketika kripto Shiba Inu (SHIB) dan Pi Network (PI) sedang terjungkal. Apa resep BlockDAG?

Gelombang adopsi massal kripto semakin tegas, karena aktivitas perdagangan tak hanya dilakukan oleh perusahaan dan personal, tetapi oleh negara. Dan lagi para investor kian jeli dan cerdas memusatkan perhatian mereka pada proyek yang menunjukkan kemajuan yang lebih nyata dan jelas.

Di saat beberapa nama besar berjuang menjaga eksistensinya, BlockDAG menunjukkan kinerja yang menanjak. Sementara itu, Shiba Inu (SHIB) mencoba bangkit dari tekanan panjang, dan PI Network menghadapi ketidakpuasan komunitasnya akibat isu token dan keterlambatan pengembangan.

Kripto Shiba Inu (SHIB) Rontok 46 Persen Setahun

Sebagai salah satu memecoin paling popular, SHIB tetap menjadi pusat perhatian banyak investor ritel, karena bertahan sebagai memecoin berkapitalisasi terbesar kedua setelah Dogecoin. Baru-baru ini, harga SHIB bergerak naik ke sekitar US$0,000012 setelah mengalami kinerja buruk selama berbulan-bulan. Selama 30 hari terakhir saja, SHIB sudah luruh sebesar 11 persen. Sementara selama setahun terakhir sudah rontok 46 persen, berdasarkan data dari Coinmarketcap.

Namun data dari IntoTheBlock, dilansir dari The Currency Analytics menunjukkan bahwa mayoritas pemegang token—yakni 87 persen—masih mencatatkan kerugian, dan hanya sekitar 10 persen yang berada dalam posisi menguntungkan.

Kendati demikian, komunitas SHIB relatif tetap optimistis. Harapan tertuju pada pengembangan lanjutan terhadap Shibarium dan program pembakaran token lebih lanjut yang diperkirakan bisa mengurangi suplai dan meningkatkan harga.

Aktivitas sosial yang meningkat di berbagai platform juga menjadi indikator potensi lonjakan jangka pendek. Singkatnya SHIB masih dinilai sebagai aset spekulatif dibanding proyek berbasis fundamental yang kuat.

Keyakinan Pasar kepada PI Network Tergerus

PI Network, yang sempat digadang-gadang sebagai solusi penambangan kripto paling inklusif melalui aplikasi ponsel, kini harus menghadapi kritik keras. Pengumuman terkait rencana pelepasan 119 juta token hingga April 2025 menjadi sumber kekhawatiran terbaru. Imbasnya, harga token PI merosot hingga 56 persen ke level sekitar US$0,61, dalam 30 hari terakhir. Angka ini terakumulasi pada rentang setahun terakhir di zona merah 63 persen!

Tergerusnya harga kripto Pi selama sebulan dan setahun terakhir.

Lebih dari itu, keterlambatan peluncuran Open Mainnet yang telah dijanjikan selama lebih dari setahun semakin memperkeruh situasi. Komunitas mulai mempertanyakan kredibilitas proyek dan menyuarakan ketidakpuasan atas minimnya komunikasi dari tim pengembang. Walaupun pihak proyek mengklaim bahwa proses pengembangan terus berjalan, kepercayaan publik mulai mengalami erosi.

Mengenal Token Pi Network: Dari Sejarah hingga Prospeknya

BlockDAG Tampil Unggul dengan Pendekatan Solid

Berbeda dengan SHIB dan PI Network, BlockDAG justru meroket dengan pencapaian nyata. Proyek ini mengklaim dirinya sukses mengumpulkan dana sebesar US$214 juta dalam tahap presale, dengan semakin banyaknya partisipasi investor.

‘Tawaran bonus hingga 600 persen melalui kode BDAG1200 menarik perhatian, bukan hanya karena nilainya, tetapi juga karena ditopang oleh rencana peluncuran teknologi yang jelas dan terukur,” tertera di situs resmi mereka.

BlockDAG mengusung pendekatan hybrid yang menggabungkan Directed Acyclic Graph (DAG) dengan Proof-of-Work. CTO Jeremy Harkness menjelaskan bahwa sistem ini memungkinkan efisiensi tinggi tanpa mengorbankan keamanan. Sasaran kapasitas transaksi di awal adalah 2.000 TPS (transaksi per detik), dengan ambisi mencapai 15.000 TPS dalam dua tahun—angka yang mengungguli sebagian besar jaringan Layer-1 saat ini. Publik bisa memeriksa secara langsung melalui blockchain explorer BlockDAG ini.

Tampilan blockchain explorer BlockDAG versi testnet.

Lebih dari sekadar teknologi, BlockDAG juga menawarkan perangkat penambangan seperti X1, X30, dan X100, serta platform edukatif yang mendukung pertumbuhan komunitas dan pengembang. Menjelang AMA ke-7 pada 17 April 2025 dan rencana Konvensi Global pertamanya, BlockDAG menunjukkan dedikasi terhadap transparansi dan keterlibatan publik.

Ketika beberapa proyek besar tengah menghadapi tekanan komunitas dan volatilitas pasar, BlockDAG menegaskan dirinya sebagai calon kuat yang layak dipantau. Pendekatan teknologi yang progresif, strategi pemasaran yang agresif namun relevan, serta komitmen terhadap komunitas membuatnya berbeda dari proyek kripto biasa. Jika tren ini berlanjut, BlockDAG berpotensi menjadi sorotan utama di pasar kripto sepanjang 2025. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait