BlockDAG: Proyek Crypto Layer-1 Unggulan yang Raih US$342 Juta dalam Presale!

Seiring pesatnya perkembangan blockchain, kebutuhan akan solusi untuk mengatasi tantangan seperti skalabilitas terbatas, interoperabilitas yang kurang optimal, dan kemacetan jaringan semakin mendesak. Salah satu proyek crypto Layer-1 yang mencoba mengatasi hal tersebut adalah BlockDAG.

BlockDAG (BDAG) adalah protokol Layer-1 unggulan yang telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$342 juta dalam presale dan menjual lebih dari 24 miliar koin. Angka ini berhasil menarik perhatian, tidak hanya di kalangan pengembang dan miner, tetapi juga di komunitas teknologi global.

Lantas, apa yang membuat BlockDAG begitu istimewa dibandingkan protokol lainnya? Mengapa proyek ini dianggap sebagai salah satu calon kuat untuk menjadi protokol Layer-1 terkemuka pada tahun 2025?

BlockDAG: Perpaduan DAG dan Blockchain Tradisional

BlockDAG adalah proyek yang mengusung Directed Acyclic Graph (DAG), menggabungkannya dengan prinsip dasar blockchain tradisional. Berbeda dengan mekanisme konvensional, di mana transaksi dikonfirmasi dalam blok terkelompok, DAG memungkinkan transaksi dikonfirmasi secara paralel.

Dengan sistem ini, protokol BlockDAG mampu mencapai kecepatan transaksi antara 2.000 hingga 15.000 TPS, jauh lebih cepat dibandingkan jaringan Bitcoin yang hanya dapat menangani sekitar 7 TPS atau Ethereum dengan 30 TPS tanpa memerlukan Layer tambahan.

BlockDAG, Penantang Baru dengan Taji Teknologi terhadap SHIB dan Hedera

Salah satu keunggulan utamanya adalah penggunaan mekanisme Proof-of-Work (PoW) yang disesuaikan untuk mendukung arsitektur DAG. Meskipun banyak blockchain baru beralih ke Proof-of-Stake (PoS), PoW tetap dipertahankan untuk menjaga desentralisasi dan keamanan jaringan.

BACA JUGA  Dinamika Proyek Blockchain: Polkadot Loyo hingga Kesuksesan ADA dan BlockDAG

Hasilnya adalah proyek crypto Layer-1 yang mengkombinasikan kecepatan, keamanan, dan desentralisasi secara ideal, sebuah kombinasi yang jarang ditemukan pada jaringan lainnya.

Kompatibilitas EVM dan Smart Contract

Salah satu keunggulan utama protokol Layer-1 ini adalah kompatibilitas penuh dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Hal ini memungkinkan pengembang untuk memindahkan kontrak berbasis Solidity ke BlockDAG tanpa harus mengubah kode secara signifikan.

Alat-alat populer milik Ethereum, seperti wallet dan aplikasi, juga dapat berjalan di jaringan BlockDAG dengan sedikit penyesuaian. Ini memudahkan integrasi dan transisi bagi pengguna dan pengembang yang sudah terbiasa dengan ekosistem Ethereum.

Selain itu, BlockDAG menawarkan smart contract builder dengan mekanisme drag-and-drop. Fitur ini memungkinkan pengguna dengan pengetahuan pemrograman terbatas untuk membuat dan menjalankan kontrak dengan mudah.

Lingkungan pengembang di proyek crypto Layer-1 BDAG juga mirip dengan Avalanche atau BNB Chain, tetapi dengan tambahan kecepatan dan fitur desentralisasi dalam proses penambangan, yang membuat pengembangan kontrak pintar lebih inklusif dan aksesibel.

BACA JUGA  Developer Properti Fortem Tawarkan Token Digital di Coinsbit

Pengembangan Berkelanjutan yang Solid dan Terencana

Meski belum sepenuhnya diluncurkan, BlockDAG sudah mengaktifkan testnet untuk pengujian langsung pada sistem blockchain. Tim pengembang juga memperkenalkan program hibah dan hackathon untuk pengembangan. Targetnya adalah mendukung 1.000 aplikasi terdesentralisasi (dApps) hingga 2026.

Lebih dari 2 juta pengguna telah mengunduh aplikasi penambangan X1 di perangkat mobile mereka. Aplikasi ini memberikan simulasi reward dan pemahaman tentang proses bagaimana penambangan bekerja, mendukung keterlibatan komunitas sejak awal.

Dukungan awal terhadap penambangan terdesentralisasi juga terbukti dengan penjualan lebih dari 18.000 miner ASIC. Ini menunjukkan minat yang kuat saat jaringan BDAG diluncurkan sepenuhnya, berbeda dengan banyak protokol Layer-1 lainnya yang dimulai dengan aktivitas terbatas.

BlockDAG Klaim Jadi Proyek Crypto Rakyat tanpa VC

Untuk memastikan peluncuran yang mulus, BDAG merencanakan strategi peluncuran enam minggu yang terstruktur. Rencana ini mencakup beberapa tahap kunci, seperti aktivasi mainnet, peluncuran mining pools, dan penghapusan segmen airdrop yang sebelumnya direncanakan.

BACA JUGA  AK Poker: Menetapkan Standar Baru dalam Poker Online dengan Web3, Blockchain, dan Utilitas Token AK

Dengan dana presale lebih dari US$342 juta, BlockDAG menempati posisi teratas dan menjadikannya blockchain Layer-1 unggulan, sejajar dengan Avalanche yang mengumpulkan US$350 juta dan Aptos dengan US$200 juta. 

BlockDAG: Proyek Crypto Layer-1 yang Penuh Potensi

Meskipun masih berada di tahap pra-peluncuran, BDAG menonjol berkat teknologi yang kuat. Proyek ini tidak hanya mengumpulkan dana besar, tetapi juga telah meluncurkan testnet, melibatkan pengembang, dan menyusun rencana peluncuran yang transparan. 

Dengan teknologi yang menggabungkan DAG dengan PoW untuk performa tinggi dan keamanan, ditambah kompatibilitas EVM dan alat yang beragam, BlockDAG memposisikan dirinya sebagai pesaing serius dalam sektor Layer-1.

Peserta awal telah melihat pertumbuhan dana sebesar 2.660 persen sejak batch pertama. Harga presale BDAG pada fase ke-29 saat berada di angka US$0,0016 hingga 11 Agustus, yang semakin menarik minat investor yang melihat potensi jangka panjang.

Apakah BlockDAG mampu mengubah popularitas pra-peluncurannya menjadi adopsi dunia nyata? Hanya waktu yang akan menjawab, namun saat ini, BlockDAG jelas merupakan proyek crypto Layer-1 yang patut untuk diperhatikan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait