Mike McGlone Analisis dari Bloomberg Intelligence meramalkan bahwa Bitcoin kuat menuju US$50 ribu (Rp700 juta) per BTC. Sementara emas kian lemas, karena arus dana keluar semakin besar.
Kajian Bloomberg masih bullish terhadap aset kripto nomor wahid itu. Kajian terbaru yang diterbitkan kemarin masih selaras dengan analisis bulan sebelumnya, bahwa ada support kuat BTC menuju US$50 ribu. Pasalnya, sokongan terbesar muncul sebelumnya di level US$30 ribu.
“BTC menunjukkan support yang kuat di US$30 dan terus diadopsi oleh institusi dan berpotensi BTC menjadi aset cadangan global. Ini dapat mendorong harga menjadi US$50 atau lebih tinggi,” tulis McGlone.
McGlone juga menyoroti semakin besarnya dana arus keluar dari pasar emas khususnya dari Gold ETF.
Itu berbanding terbalik dengan kuatnya dana masuk ke instrumen investasi berbasis nilai Bitcoin yakni ke Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).
“Perusahaan Grayscale telah menumbuhkan dana GBTC dari 1 persen menjadi 10 persen sepanjang tahun 2020,” sebut McGlone.
“Di dunia yang serba digital, sangat masuk lebih banyak arus dana mengalir ke Bitcoin dan menjauh dari logam mulia,” tegasnya lagi. [red]