Pasar kripto kembali mencatat momentum penting setelah dua perusahaan publik terbaru mengumumkan rencana besar untuk mengakumulasi Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.
Setelah Méliuz dan Nakamoto membuka jalan, kini giliran perusahaan teknologi kesehatan asal Swedia, H100 Group AB, dan perusahaan ritel kendaraan listrik asal China, Jiuzi Holdings, yang mengikuti jejak tersebut.
Langkah ini menegaskan semakin kuatnya pengaruh Strategy serta tren perusahaan publik yang mulai memanfaatkan Bitcoin sebagai aset strategis di neraca mereka.
H100 Group AB Mulai Investasi Bitcoin
H100 Group AB, salah satu perusahaan teknologi kesehatan ternama asal Swedia, baru saja mengumumkan pembelian perdana BTC senilai 5 juta krone Norwegia, atau sekitar US$490.830.
“Kami telah mengakuisisi 4,39 BTC — secara resmi menjadi perusahaan publik pertama di Swedia yang memiliki cadangan Bitcoin,” tulis mereka di X, Kamis (22/05/2025).
Pengumuman ini mendapat respons positif dari pasar. Berdasarkan data Investing, saham H100 melonjak lebih dari 37 persen setelah pengumuman pembelian Bitcoin, menyusul tren penurunan yang dialami dalam beberapa bulan terakhir.

CEO H100, Sander Andersen, menjelaskan bahwa investasi Bitcoin sejalan dengan nilai kedaulatan individu yang sangat dihargai dalam komunitas kripto. Ia meyakini bahwa aset ini memiliki potensi besar.
“Saya percaya Bitcoin adalah masa depan uang. Bitcoin adalah uang internet, penyimpan nilai terbaik, dan pada akhirnya akan menjadi jaminan paling kuat di dunia,” ujarnya dalam sebuah video singkat, Kamis (22/05/2025).
Strategi ini juga bertujuan menarik pelanggan yang menjadi fokus H100, yang menyediakan alat kesehatan untuk individu yang ingin mengurangi ketergantungan pada sistem konvensional. Andersen menyebut pembelian ini sebagai “Phase 1,” menandai kemungkinan pembelian Bitcoin di masa depan.
Jiuzi Holdings Rencanakan Akuisisi 1.000 Bitcoin
Sementara itu, Jiuzi Holdings menjadi perusahaan publik lain yang mengikuti jejak Strategy. Pada 22 Mei lalu, mereka mengumumkan rencana untuk mengakumulasi Bitcoin selama satu tahun ke depan.
“Dewan Direksi secara resmi telah menyetujui keputusan perusahaan untuk menyelesaikan akuisisi ganda secara paralel sebanyak 1.000 BTC dalam satu tahun ke depan melalui kombinasi penerbitan saham tambahan dan pembelian tunai,” sebagaimana tercantum pada pengumuman resminya.
CEO Jiuzi, Tao Li, mengakui bahwa pasar kripto memang memiliki volatilitas tinggi, namun ia yakin bahwa cryptocurrency seperti Bitcoin memiliki potensi besar untuk pertumbuhan jangka panjang.
“Kami sangat menyadari volatilitas dan ketidakpastian pasar Bitcoin, namun berdasarkan pemahaman mendalam tentang blockchain dan keyakinan optimis jangka panjang, kami memutuskan untuk mengambil langkah ini,” tegasnya.
Berdasarkan data pada platform Yahoo Finance, setelah pengumuman pembelian BTC, harga saham Jiuzi naik 7,3 persen menjadi US$3,09. Namun, kenaikan ini tergolong moderat dibandingkan lonjakan saham perusahaan lain yang juga mengumumkan akumulasi Bitcoin.

Bitcoin Jadi Pilihan Utama Perusahaan Publik
Langkah H100 Group AB dan Jiuzi Holdings untuk mengakumulasi Bitcoin mencerminkan gelombang baru di kalangan perusahaan publik. Kini, semakin banyak institusi besar yang melihatnya bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi sebagai bagian dari strategi keuangan.
Menurut data dari BitcoinTreasuries, tercatat sudah ada 109 perusahaan publik yang menyimpan BTC sebagai bagian dari neraca keuangan. Ini menandai pergeseran dalam cara perusahaan mengelola kekayaan dan melindungi nilai aset mereka.
Meningkatnya minat ini didorong oleh dua faktor utama: keyakinan terhadap potensi pertumbuhan nilai Bitcoin dalam jangka panjang, serta kebutuhan untuk mendiversifikasi portofolio di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Dengan semakin banyaknya perusahaan besar yang bergabung dalam tren ini, cryptocurrency perlahan mulai mengambil tempat sebagai aset korporasi utama di era digital. [dp]