IKLAN

Bos Investasi Bitcoin Dibunuh di India

Polisi Dehradun, negara bagian di India, pada hari Jumat (30/08) mengungkap apa yang mereka klaim adalah penipuan “investasi Bitcoin” senilai Rp889 miliar, yang menyebabkan pembunuhan terhadap bos investasi Bitcoin, Abdul Shakoor, di Dehradun pada malam Rabu (28/08). Mayat Shakoor dibuang dan ditinggalkan oleh lima pria di dekat sebuah rumah sakit.

Polisi pada hari Jumat menangkap lima orang tersangka, yakni Mamnoon, Arvind C, Asif Ali, Sufail Mukhtar dan Aftab Mohammad, semua berasal dari Kerala, dengan tuduhan menyiksa Abdul Shakoor hingga meninggal dunia.

“Mata uang kripto senilai ratusan crores rupee mengarah pada pembunuhan Abdul Shakoor. Tersangka, yang semuanya adalah anggota tim bisnis Shakoor, menyiksanya secara brutal di sebuah rumah di Prem Nagar (di pinggiran Dehradun) yang menyebabkan kematiannya,” kata polisi.

Polisi sedang mencari lima orang lagi, yang diidentifikasi sebagai Aashiq, Arshad, Yasin, Rehaab dan Muneef, yang merupakan anggota tim inti Shakoor, yang berasal dari kota Manjeri di Kerala.

Shakoor diduga mengumpulkan sekitar 450 crore rupee (setara Rp889 miliar) untuk berinvestasi dalam mata uang kripto dari penduduk Manjeri, Pandikkad dan kota Malappuram di Kerala, dengan bantuan anggota tim intinya dan sub-tim masing-masing.

Polisi mengatakan bahwa permusuhan di antara anggota tim dimulai ketika Shakoor diduga menderita kerugian dalam bisnis Bitcoin dan dia, bersama dengan anggota tim intinya Aashiq, Rehaab, Arshan dan Muneef, melarikan diri dari Kerala beberapa waktu lalu.

BACA JUGA  Bak Mata Gergaji, Harga Bitcoin Naik Turun di Kisaran US$23 Ribuan

Namun, orang-orang di Kerala yang telah menginvestasikan uang dalam Bitcoin melalui rekan dekat Shakoor, terus mengejar mereka, memaksa mereka untuk bersembunyi di tempat yang berbeda dan terus berpindah-pindah.

Selama pemeriksaan, para tersangka mengatakan bahwa Shakoor juga menipu rekan dekatnya Aashiq dengan mengklaim bahwa akun Bitcoin-nya telah diretas, dan bahwa ia akan meluncurkan mata uang kripto miliknya sendiri untuk membayar kembali uang investor.

Tidak yakin dengan alasan Shakoor, Aashiq bersama rekan-rekan dekatnya, yang semuanya ditangkap oleh polisi Dehradun pada Jumat, merencanakan mencuri kata sandi akun Bitcoin Shakoor.

“Aashiq menduga bahwa Shakoor masih Bitcoin senilai ratusan crores di akunnya dan mereka bisa mengakses uang itu kalau mendapatkan kata sandi akunnya. Para tersangka pun memaksa korban untuk menyerahkan kata sandi. Tapi korban menolak dan akhirnya disiksa sampai meninggal dunia oleh para tersangka,” kata polisi. [ndtv.com/Indiatimes/red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait