CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, telah mendorong untuk tidak menantang status mata uang cadangan dolar Amerika Serikat dalam tren de-dolarisasi global yang sedang berlangsung.
“Amerika Serikat adalah dasar fundamental dari ekonomi global. Dolar Amerika Serikat adalah mata uang cadangan fundamental, kita tidak boleh menantang itu,” ujar Dimon.
CEO JPMorgan, Jamie Dimon, tentang De-Dolarisasi dan Hegemoni Dolar Amerika
Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, membagikan pandangannya tentang ekonomi AS dan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang cadangan dunia kepada pers setelah bertemu dengan anggota Partai Demokrat di Capitol Hill pada Rabu (7/6/2023).
Mengingat bahwa ekonomi dan dolar Amerika Serikat masih baik-baik saja, Dimon menggambarkan bahwa konsumen berada dalam kondisi yang baik, harga rumah telah naik selama 10 tahun, harga aset telah naik, hutang berada dalam posisi yang baik.
Namun, dia mencatat bahwa Amerika Serikat memiliki masalah di masa depan.
Dimon secara khusus menyebutkan pengeluaran yang berlebihan, ketatnya kebijakan moneter The Fed, perang Rusia-Ukraina, dan ketidakpastian seputar minyak, gas, dan energi, dikutip dari News.Bitcoin.
“Kita harus menghadapi itu. Mudah-mudahan, kita akan melewati semuanya,” ujar Dimon.
Bos JPMorgan juga berkomentar tentang dolar Amerika dan batas utang. Minggu lalu, Kongres mengesahkan undang-undang untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025, yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada Sabtu (3/6/2023).
Tanpa undang-undang ini, pemerintah Amerika Serikat akan gagal membayar kewajiban utangnya pada Senin (5/6/2023), seperti yang peringatkan oleh Menteri Keuangan Janet Yellen.
“Saya pikir ini luar biasa bahwa kita tidak memiliki krisis batas utang. Saya pikir itu bagus,” kata Dimon.
Pendapat ini merupakan pengulangan pada preferensinya untuk sepenuhnya menghilangkan batas utang.
“Jika saya memiliki pilihan, suatu hari nanti saya akan menghilangkannya,” ujar Dimon.
Dimon juga menambahkan bahwa Amerika Serikat adalah dasar fundamental dari ekonomi global. Dolar Amerika Serikat adalah mata uang cadangan fundamental.
Orang mengandalkan standar konsistensi yang kita miliki, aturan hukum, atau perlindungan investor. Kita tidak boleh menantang itu.
Sementara itu, sejumlah negara semakin meningkatkan upaya de-dolarisasi dan menggunakan mata uang nasional sebagai pengganti dolar Amerika dalam transaksi perdagangan, termasuk negara-negara BRICS dan anggota ASEAN.
Selain itu, terdapat juga proposal untuk mata uang BRICS yang umum yang diperkirakan akan dibahas dalam pertemuan puncak para pemimpin blok ekonomi tersebut. [az]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.