Perkembangan baru dari perseteruan antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS kembali menyeret nama Ether di dalamnya.
Menurut pihak Ripple, Ether mendapatkan perlakuan khusus sehingga dapat terus bertumbuh melampaui kriptonya, XRP.
Ripple Melihat Perbedaan Perlakuan Antara XRP dan EtherÂ
Berbicara di konferensi virtual “DC Fintech Week”, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengatakan bahwa Ether telah mendapatkan perlakuan khusus yang membawanya melampaui token XRP.
Inti perseteruan dengan SEC AS ini adalah karena komisi tersebut mengklaim bahwa XRP adalah produk sekuritas yang tidak terdaftar.
Pada bulan Januari, Ripple mengajukan permintaan “Freedom of Information Act” kepada SEC AS, menuntut untuk mengetahui mengapa ETH tidak dipandang serupa dengan XRP.
Dan pada bulan Juli, seorang hakim distrik mengizinkan Ripple untuk meminta kesaksian dari mantan pejabat SEC yang menyatakan pada tahun 2018 lalu bahwa ETH juga bukan sekuritas.
Meski telah bekerja sangat keras dalam mengembangkan Ripple, Garlinghouse merasa perlakuan khusus dari SEC telah membawa Ether menjadi lebih besar dari XRP.
“Dalam beberapa tahun terakhir, XRP adalah aset digital paling berharga kedua. Ketika menjadi jelas bahwa SEC telah memberikan izin masuk ke ETH, ETH jelas telah meledak dan itu [tindakan SEC] telah membantu [kenaikan],” ujar CEO Ripple tersebut.
Sekadar informasi, berdasarkan data historis dari CoinMarketCap di akhir Desember 2017, XRP menduduki posisi kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.
Garlinghouse juga mengomentari perseteruan panjang ini, dengan mengatakan bahwa SEC mengklaim melindungi konsumen, tetapi saat ini justru ada lebih dari 50 ribu warga AS yang memegang XRP dan ingin menuntut SEC.
Permintaan terbaru SEC untuk memperpanjang tenggat waktu untuk menyelesaikan penemuan dalam gugatannya telah dikabulkan hingga 14 Januari 2022.
Dianggap terlalu lama, Ripple mengklaim tenggat panjang ini akan memberi kerugian serius bagi perusahaan dan para investor XRP.
Perusahaan Terus Berjalan
Menghadapi kasus perseteruan dengan SEC bukan berarti membuat Ripple berhenti di tempat.
Ripple diketahui terus aktif memperluas lingkup bisnis dan ekosistemnya seperti bermitra dengan bank nasional Mesir, mempertimbangkan mekanisme pembakaran (burning) untuk XRP dan masih banyak lagi.
Ini tentu saja memperkuat posisi Ripple sebagai perusahaan yang kukuh mendapatkan beberapa kasus adopsi nyata.
Hal tersebut menjadi prospek masa depan yang menarik bagi para investornya, terutama dalam jangka panjang sambil menunggu kasus dengan SEC terselesaikan. Mari kita saksikan. [st]