IKLAN

Bos Ripple Labs Tuding SEC Liar dan di Luar Kendali

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menghadapi pengawasan yang ketat ketika Bos Ripple Labs, Brad Garlinghouse, mengritik pendekatan regulator tersebut dalam sebuah postingan media sosial baru-baru ini.

Dalam postingan X baru-baru ini pada tanggal 29 Agustus, Garlinghouse dengan terbuka mengkritik SEC atas penanganannya yang dianggap kurang tepat terhadap regulasi kripto.

Ia menyebut agensi tersebut sebagai tidak terkendali, dalam upayanya mengelola sektor kripto. Kritik ini mengikuti seruan yang semakin meriah dari dalam industri kripto, yang menuduh SEC menghalangi inovasi dan pertumbuhan.

Bos Ripple Labs Tuding SEC Liar 

Finbold melaporkan bahwa, kritik Garlinghouse mencerminkan sentimen yang diungkapkan oleh Kepala Pejabat Hukum Ripple, Stuart Alderoty.

Alderoty menyoroti kemunduran hukum SEC dan kritik dari yudikatif, dengan mengisyaratkan bahwa agensi tersebut sedang menghadapi serangkaian tantangan di pengadilan.

BACA JUGA  Analis Ini Prediksikan Harga XRP ke US$20 pada Bull Run Berikutnya, Ini Dasarnya

Yang patut dicatat, pengadilan banding mengarahkan SEC untuk mempertimbangkan kembali penolakannya terhadap aplikasi Grayscale untuk Bitcoin ETF, menandakan pergeseran potensial dalam pendekatan agensi terhadap produk keuangan terkait kripto.

Pertempuran hukum berkelanjutan antara Ripple dan SEC menjadi titik fokus dalam narasi ini. Sengketa ini kini memasuki fase kedua, dengan banding dan sidang yang akan datang.

Ripple berhasil meraih kemenangan sebagian di pengadilan ketika diputuskan bahwa XRP bukanlah sekuritas. Putusan ini memunculkan pertanyaan tentang pendekatan regulasi SEC dan pemahamannya terhadap aset digital.

Putusan baru-baru ini mengenai spot Bitcoin ETF menambah kompleksitas pada pendekatan regulasi SEC.

Keragu-raguan agensi untuk menyetujui produk semacam itu menimbulkan rasa ingin tahu di kalangan pelaku pasar, dengan ekspektasi tumbuh akan segera disetujuinya spot Bitcoin ETF.

Aksi Whale 

Di tengah gejolak regulasi, pasar XRP menyaksikan aktivitas besar dari para whale. Pelacak blockchain Whale Alert melaporkan serangkaian transaksi yang melibatkan jumlah besar XRP.

Pada hari Jumat (1/9/2023), para whale XRP memindahkan lebih dari satu milyar token, dengan transaksi terbesar melibatkan transfer 424.354.912 XRP senilai lebih dari US$214 juta.

BACA JUGA  Whale Lanjut Serok di Tengah Penurunan Harga XRP

Yang mencolok, transaksi ini terjadi antara dompet-dompet tak dikenal, mengindikasikan potensi pergerakan di luar bursa kripto.

NewsBTC melaporkan, salah satu transaksi yang menarik perhatian melibatkan Ripple itu sendiri. Perusahaan tersebut memindahkan 75.000.000 XRP, dengan nilai sekitar US$37 juta, dari dompet Binance-nya ke dompet yang tidak dikenal.

Muncul spekulasi bahwa dompet tidak dikenal ini mungkin milik Ripple juga, mengisyaratkan kemungkinan perusahaan bersiap untuk melepaskan token-token ini di bursa. Spekulasi ini memicu prediksi penurunan pasar oleh investor yang khawatir.

Kegiatan Ripple pada hari itu juga melibatkan mengunci sekitar 800.000.000 XRP dalam escrow, praktik umum untuk menanamkan kepercayaan pasar dengan membatasi pasokan potensial token. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait