Bitcoin terus naik, seolah-olah tanpa sebab musabab nyata. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, ketika artikel ini ditulis, Bitcoin tumbuh 12,25 persen dalam 24 jam terakhir di level US$7.886. Perubahan itu menambah keperkasaan Bitcoin dalam 3 bulan terakhir yang mencapai 117 persen (US$3.631-US$7.886). Bos Triv.co.id, Gabriel Rey mengungkapkan Bitcoin berpeluang akan terus naik setelah Block Reward Halving pada Mei/Juni 2020.
Sementara itu di Indodax, Bitcoin diperdagangkan di level Rp114,7 juta atau naik 10,6 persen dalama 24 jam. Sedangkan di Tpro.co.id Bitcoin perkasa di Rp115,1 juta, naik 11,54 persen dalam 24 jam. Di bursa kripto Binance, Bitcoin juga terpantau kuat di US$7.879.
CEO Triv, Gabriel Rey mengatakan, kenaikan Bitcoin disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya akumulasi terhadap Bitcoin oleh kalangan institusi yang diakomodir oleh perusahaan pengelola aset besar seperti Fidelity Investment. Lalu ada Bakkt (anak perusahaan ICE yang mengelola Bursa Efek New York) yang berencana menjual produk Bitcoin berjangka pada tahun ini.
“Ketika ada perusahaan besar seperti Fidelity Investment membuka gerbang besar kepada investor institusi, itu memang diasaskan melalui penelitian terlebih dahulu. Artinya investor belajar selama beberapa tahun terakhir terhadap kelas aset baru ini dan memulai membelinya dalam jumlah besar-besaran. Asal tahu saja, Fidelity Investment adalah perusahaan pengelola aset terbesar di dunia dengan aset kelolaan mencapai US$2,46 triliun per Maret 2018,” katanya hari ini melalui Telegram.
Faktor lainnya jelas Rey, adalah Block Reward Halving yang diperkirakan terjadi pada Mei/Juni 2020. Periode ini adalah tatkala imbalan Bitcoin per block akan berkurang separuh, dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC.
“Inilah (Block Reward Halving) yang membuat pasokan Bitcoin menjadi berkurang, alias meningkatkan kelangkaannya di pasar. Ketika sebuah aset bernilai ketersediannya langka dan ia terus diminati, apakah yang terjadi? Harganya naik, bukan? Ini serupa karakteristik dengan emas. Block Reward Halving tahun depan itu adalah yang kali ketiga. Sebelumnya terjadi pada November 2012 dan Juli 2016. Dan secara historis, satu tahun sebelum dan setelah Block Reward Halving terjadi, harga Bitcoin bullish,” kata Rey.
Rey menyarankan akumulasi terhadap Bitcoin terus dilakukan, baik oleh investor dan trader, sebab Rey yakin slow bull market telah tiba. Ini berbeda dengan tahun 2017 di mana kenaikannya terlalu parabolic.
“Market kini telah mature, sehingga apabila terjadi kenaikan, lajunya perlahan tapi pasti, terlebih-lebih secara fundamental, Bitcoin sekarang jauh lebih baik berbanding dengan tahun 2017. [vins]