Brave Punya Search Engine Sendiri, Nasib BAT Bagaimana?

Perusahaan Brave, produsen browser Brave dan penerbit aset kripto Basic Attention Token (BAT), baru saja meluncurkan search engine-nya sendiri. Niatnya berseberangan dengan Google, karena mengusung perlindungan privasi pengguna.

Browser Brave memang adalah produk unggulan perusahaan besutan Brendan Eich (pencipta JavaScript dan mantan CEO Mozilla Corporation, perusahaan ternama di balik browser Mozilla).

Brendan Eich - Wikipedia
Brendan Eich.

Rancangan awal Brave sudah berlangsung lama, sejak tahun 2015 dan baru diluncurkan pada 2019. Pun demikian, fitur perlindungan privasi adalah opsional.

Sedangkan kripto BAT diterbitkan pada tahun 2017 di blockchain Ethereum dan mengalami lonjakan harga luar biasa pada Februari 2021 lalu, “mengikut” kripto lain.

Tren harga BAT. Sumber: Tradingview.com.

Fungsi dan kripto amat sentral di Brave, yakni sebagai imbalan kepada pengguna, ketika berselancar di Internet menggunakan browser itu.

Search Engine Brave

Search engine Brave memang masih versi Beta, tetapi diklaim punya perbedaan mencolok dengan Google. Seperti fitur utama browser-nya, Brave Search diklaim bisa melindungi privasi pengguna ketika berselancar.

Selain bisa diakses langsung di web, piranti lunaknya bisa diunduh dan dipasang di komputer dan ponsel.

Perlindungan privasi dalam klaim itu disebutkan, bahwa search engine tidak mengumpulkan data dan informasi Internet Protocol (IP) para pengguna, termasuk tidak menyediakan fitur penyesuaian hasil pencarian, berdasarkan aktivitas pencarian pengguna (preferensi).

Bagi Brave, kedua hal itu adalah bagian dari privasi yang tidak boleh dimunculkan. Sebaliknya, Google memiliki fitur tersebut atas dasar kemudahan dan kenyamanan pengguna agar hasil pencarian lebih tepat.

Brave BAT
Tampilan laman depan search engine Brave Search.

Pertama diumumkan pada Maret 2021, Brave Search didasarkan proyek Tailcat. Tailcat dikembangkan tim search engine Cliqz yang sudah padam dan diakuisi Brave awal tahun 2021.

Ada BAT di Binance Smart Chain dan Grayscale

Pun demikian, ada opsi di balik itu, bahwa preferensi pengguna bisa diaktifkan pada versi final search engine ini.

Menurut pihak Brave, cara itu kelak lewat fitur “Goggles”. Fitur itu menyaring hasil penelusuran berdasarkan preferensi pengguna, tetapi hanya atas izin pengguna itu sendiri.

Bagi pengguna yang memberikan izin, maka hasil datanya bisa dibagikan kepada pengguna lain, termasuk menjadi data tambahan ke search engine berbeda lainnya.

Brave Gugat Google Soal Penyalahgunaan Data Pengguna, Coba Cari Panggung?

Celah di Browser Brave

Browser Brave sendiri bukannya tanpa celah. Pada Februari 2021, penggunaan browser Tor yang terpadu di browser Brave justru “membocorkan” IP address domain.onion” yang seharusnya privat. Hasilnya, sejumlah pengguna bisa melihat DNS (Domain Name System) ekstensi domain itu. Akhirnya itu sudah dibenahi. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait