Binance AS, crypto exchange yang didirikan oleh Changpeng Zhao (CZ) digugat lagi di AS, kali ini oleh Komisi Sekuritas dan Perdagangan (SEC) Amerika Serikat. SEC melayangkan 13 dugaan sekaligus terhadap Binance AS ke pengadilan setempat. Satu utama dari 13 dugaan itu adalah Binance AS disebut menyalahgunakan dana pengguna dengan cara mencampuradukkan dana dan uang pengguna dengan uang perusahaan. CZ juga turut digugat sebagai pendiri dan pengelola sejumlah perusahaan terkait.
“SEC menduga Binance melakukan penyalahgunaan dana pelanggan, menipu regulator dan menyesatkan investor tentang operasinya,” sebut SEC dalam keterangan resminya, Senin (5/6/2023) waktu setempat, dilansir dari The New York Times.
Menurut SEC, Binance AS mencampur miliaran dolar dana pengguna dan secara sembunyi-sembunyi mentransfernya ke perusahaan terpisah yang dikendalikan oleh Changpeng Zhao, pendiri Binance. Kabar serupa telah bergema beberapa pekan lalu, berdasarkan laporan dari Reuters.
Dugaan juga termasuk menyesatkan investor tentang keefektifan sistem Binance dalam mendeteksi dan mengendalikan praktik perdagangan manipulatif.
Selain itu, SEC menyebutkan bahwa perusahaan tidak mengambil langkah yang memadai untuk mencegah investor AS mengakses pertukaran yang tidak diatur oleh Binance.
“Kami menduga bahwa Zhao dan entitas perusahaannya tidak hanya mengetahui aturan yang berlaku, tetapi juga dengan sengaja melanggarnya,” kata Gurbir S Grewal, Direktur Divisi Penegakan Hukum SEC.
Otoritas SEC juga mengklaim bahwa setidaknya dari September 2019 hingga Juni 2022, Sigma Chain, perusahaan perdagangan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Zhao, terlibat dalam praktik wash trading untuk meningkatkan volume perdagangan.
“Kami menduga bahwa Zhao dan entitas Binance terlibat dalam aksi penipuan, ada konflik kepentingan berniat mehindari hukum secara terencana,” kata Ketua SEC, Gary Gensler, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.
Binance tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai tuduhan ini. Dalam sebuah cuitan, Zhao mengatakan bahwa Binance akan merespons setelah meninjau gugatan SEC tersebut, dan mengatakan bahwa tim mereka bersiap memastikan sistem stabil, termasuk penarikan dan penyetoran.
Mata uang kripto BNB milik Binance, yang merupakan yang terbesar keempat di dunia berdasarkan nilai pasar, turun lebih dari 5 persen setelah kabar ini.
Langkah hukum teranyar kali ini menyusul tudingan serupa yang diajukan oleh Commodities Futures Trading Commission (CFTC) terhadap Binance dan dan Zhao lebih dari sebulan yang lalu.
Beberapa pekan lalu, Reuters menurunkan laporan investigatif mereka terhadap raksasa crypto Binance. Berdasarkan sejumlah sumber anonim media asal Kanada itu, anak perusahaan yang beroperasi di AS disebut mencampuradukkan dana pengguna mereka dengan dana perusahaan, sesuatu yang disebut melanggar ketentuan perusahaan secara keuangan.
Reuters melaporkan, berdasarkan wawancara dengan tiga sumber anonim, perusahaan itu disebut telah menggunakan Silvergate Bank, yang kini sudah bangkrut, untuk mencampur dana pelanggan dan perusahaan hampir setiap hari. Pihak perusahaan kala itu sudah membantah tudingan itu dengan menyebut anggapan itu palsu belaka. [ps]