BREAKING: MicroStrategy Beli Bitcoin Lagi, Kali Ini Setara Rp9,2 Triliun

Pada Kamis (30/11/2023), MicroStrategy mengumumkan bahwa, selama periode antara 1 November 2023 dan 29 November 2023, MicroStrategy bersama dengan anak perusahaannya, telah membeli sekitar 16.130 BTC seharga kira-kira US$593,3 juta (setara Rp9,2 triliun-Red) dalam bentuk tunai, dengan harga rata-rata sekitar US$36.785 per BTC, termasuk biaya dan pengeluaran lainnya.

“Per 29 November 2023, MicroStrategy bersama dengan anak perusahaannya, memegang total sekitar 174.530 BTC, yang diperoleh dengan harga pembelian keseluruhan sekitar US$5,280 miliar dan harga pembelian rata-rata sekitar US$30.252 per BTC, termasuk biaya dan pengeluaran lain,” sebut perusahaan di dokumen laporan kepada SEC.

Kabar pembelian hari ini adalah pembelian BTC kedua MicroStrategy di November 2023. Pada pembelian sebelumnya perusahaan membeli 155 BTC seharga US$5,3 juta di awal bulan.

MicroStrategy memang rutin membeli kripto wahid itu sejak 10 Agustus 2020 sebagai bagian dari strategi besar perusahaan itu dalam menghadapi potensi menurunnya nilai saham akibat menguatnya dolar karena inflasi.

Michael Saylor, CEO MicroStrategy mengatakan, bahwa strategi itu ampuh melambungkan harga saham perusahaan. Sejak pembelian pertama, harga saham perusahaan itu, MSTR, naik lebih dari 200 persen per Agustus 2023.

Dengan total simpanan perusahaan sebanyak 174.530 BTC. Mereka hanya menghabiskan kurang dari US$5,3 miliar untuk membeli jumlah tersebut. Ini berarti MicroStrategy memperoleh keuntungan besar yang belum direalisasi lebih dari US$1,2 miliar, mengingat harga BTC saat ini sebesar US$37.750.

Menurut Saylor kepada Fox Business pada pekan kedua November 2023, kombinasi antara inflasi yang diinduksi pemerintah dan deflasi yang didorong teknologi, membuat perusahaan selain ‘Magnificent Seven’ sulit untuk melihat pertumbuhan yang konsisten dan signifikan.

“Jika Anda mengelola perusahaan popular, Anda dipaksa untuk berjuang demi kelangsungan hidup dengan satu tangan terikat di belakang. Jika Anda ingin mengikuti jejak ‘Magnificent Seven’, Anda harus meningkatkan pendapatan dan arus kas Anda setidaknya 20 persen setahun atau lebih cepat selamanya,” kata Saylor.

Katanya lagi, ada tujuh perusahaan yang menghasilkan semua return untuk pemegang saham. Ada 7000 perusahaan yang tidak bisa mengikuti.

“Apa yang kami lakukan pada Agustus 2020 adalah mengakui bahwa tidak ada cara kami bisa tumbuh melebihi Google dan Microsoft dan Apple Computer sebagai perusahaan perangkat lunak ukuran menengah,” imbuh Saylor.

Saylor menjelaskan bahwa perusahaannya kala itu mulai mencari aset digital berpertumbuhan tinggi untuk berinvestasi, dan lalu memutuskan bahwa Bitcoin adalah aset yang paling menjanjikan.

“Kami menyadari bahwa Bitcoin [sebagai teknologi] adalah seperti jaringan digital dominan berteknologi tinggi yang tumbuh 40 persen atau 50 persen setahun, jadi kami membelinya. Itu terus tumbuh 40 persen hingga 50 persen setahun, dan sekarang kami menggunakan neraca kami demi tumbuhnya perusahaan,” ujar Saylor.

Bitcoin telah mengalami kenaikan tajam pada tahun 2023, tetapi berpotensi naik lebih tinggi lagi setelah regulator kelak menyetujui produk Spot Bitcoin ETF di dari sejumlah perusahaan manajemen investasi. Sejumlah analis Bloomberg Intelligence memperkirakan peluang persetujuan sebesar 90 persen pada Januari 2024.

Bitcoin Halving Mainkan Peran Penting

“Bitcoin halving dan Spot Bitcoin ETF akan memainkan peran besar bagi pertumbuhan harga BTC, karen permintaan terhadapnya bisa berlipat ganda,” jawab Taylor menyakinkan.

Secara historis, pada 3 Bitcoin Halving sebelumnya, harga BTC mencetak harga tertinggi baru (all time high/ATH) 12 bulan setelah halving terjadi. Halving ke-4 diperkirakan akan jatuh pada medio April 2024, di mana block reward saat ini berkurang menjadi separuh dari 6,25 BTC per 10 menit menjadi 3,125 BTC saja. Halving memastikan pasokan BTC semakin langka secara bertahap setiap 4 tahun, hingga tercapai pasokan maksimalnya, 21 juta BTC di tahun 2140.

“12 bulan ke depan cukup baik bagi kelas aset ini,” tutup Saylor menyiratkan keyakinan terhadap pertumbuhan apik BTC berikutnya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait