Crypto exchange ternama asal AS, Kraken, dikabarkan baru saja memecat sebanyak 1.100 karyawannya. Jumlah itu setara dengan 30 persen dari total karyawan perusahaan yang baru saja membayar denda kepada SEC itu gegara berbisnis dengan Iran.
“Sejak awal tahun ini, faktor ekonomi makro dan geopolitik telah membebani pasar keuangan. Ini menghasilkan volume perdagangan yang jauh lebih rendah dan lebih sedikit klien yang bergabung,” tulis Kraken dalam unggahan di situsnya, Rabu (30/11/2022).
Kraken menyebutkan, pihaknya merespons situasi itu dengan memperlambat upaya perekrutan [memecat karyawan-Red] dan menghindari komitmen pemasaran yang besar.
“Sayangnya, pengaruh negatif pada pasar keuangan terus berlanjut dan kami telah kehabisan pilihan,” tegas perusahaan.
Kabar Kraken yang merumahkan karyawannya, karena keuntungan yang semakin menipis, relatif tak mengejutkan, pasalnya mengingat iklim ekonomi makro yang sedang suram membawa atmosfer yang lebih buruk di pasar kripto. Kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga secara agresif adalah faktor utama, karena membuat nilai dolar naik sepanjang tahun 2022 ini.
Sebelum Kraken, langkah serupa juga dilakukan oleh perusahana kripto serupa, salah satunya adalah crypto exchange asal AS, Coinbase, pada awal tahun 2022.
Memecat karyawan adalah hal lazim di industri teknologi, apalagi sektor yang tengah tumbuh masif seperti crypto ini.
Dari startup hingga raksasa teknologi, banyak perusahaan teknologi (lihat PHK oleh Meta) telah berupaya memangkas biaya mereka sebagai respons terhadap pertumbuhan yang lebih lambat dari yang diperkirakan, atau kebutuhan untuk mengurangi ketidakberuntungan ketika sentimen investor telah berkembang.
Pasar crypto semakin mengalami kontraksi yang lebih tajam tahun ini daripada pasar teknologi secara lebih umum.
Jika perusahaan sebesar Coinbase dan Kraken saja harus terpaksa merumahkan ribuan karyawannya, konon lagi perusahaan kripto kecil kelas teri.
Coinbase dan Kraken tidak sendirian dalam mengurangi personel mereka. OpenSea, tumbuh besar sejak 2021 terpaksa juga melakukan pemecatan SDM.
Belum lama ini, Digital Currency Group, pimpinan Barry Silbert yang membawahi perusahaan media kripto Coindesk, sudah merumahkan sekitar 13 persen stafnya pada November. Sementara itu Crypto.com pada bulan lalu sudah memberhentikan 2.000 karyawannya. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.