Bitcoin (BTC) baru-baru ini keluar dari pola segitiga simetris, yang biasanya menunjukkan perubahan momentum pasar.
Symmetrical triangle pattern sering kali menandakan periode konsolidasi harga antara garis tren yang saling mendekat, dengan pergerakan signifikan yang diharapkan terjadi setelah harga keluar dari pola tersebut.
Dalam kasus ini, breakout Bitcoin menarik perhatian, tetapi sekarang menghadapi resistensi kritis pada level tinggi sebelumnya, di mana rata-rata pergerakan 200 hari (MA-200) menjadi hambatan besar.
Menurut analis kripto, Cryptocurrency Inside, mungkin tren bullish akan segera mengambil alih.
“Bitcoin baru saja keluar dari Symmetrical triangle pattern, tetapi sekarang menghadapi resistensi di level tertinggi sebelumnya, dengan MA-200 yang menghalangi kenaikan lebih lanjut. Sementara itu, MA-100 memberikan dukungan, Retest kemungkinan akan terjadi, tetapi jika BTC berhasil menembus zona suplai dan MA-200, bullish bisa mengambil alih kendali,” sebutnya.
Dia menyebutkan bahwa terdapat dua level kunci yang perlu diperhatikan, yaitu rata-rata pergerakan 100 hari (MA-100) di kisaran US61.148 (Red) dan 200 hari (MA-200) di kisaran US63.981 (Red). Saat ini, MA-200 berfungsi sebagai resistensi utama bagi Bitcoin.
Indikator Penting: MA-100 dan MA-200
Indikator ini sering digunakan untuk menilai tren pasar jangka panjang—harga di atas MA-200 umumnya dianggap bullish, sedangkan harga di bawahnya cenderung bearish.
Bitcoin saat ini sedang mencoba menembus MA-200, yang merupakan hambatan signifikan. Jika BTC berhasil menembus level ini, maka tren bullish bisa semakin kuat.
Di sisi lain, MA-100 berfungsi sebagai level dukungan penting. Saat ini, MA-100 mencegah penurunan lebih lanjut, memberikan stabilitas bagi harga BTC.
Jika harga BTC mengalami penurunan, kemungkinan besar akan menguji ulang MA-100 sebagai dukungan. Pantulan dari level ini bisa memberi kekuatan baru bagi Bitcoin untuk mencoba menembus MA-200 dan zona suplai di atasnya.
Bitcoin Terus Menguat, Didukung Momentum Positif
Prediksi ini didukung oleh timing yang tepat. Dalam beberapa minggu terakhir, pasar kripto telah mengalami berbagai perkembangan positif yang signifikan.
Misalnya, kita telah melihat peningkatan adopsi teknologi kripto oleh pemerintah dan berbagai institusi, seperti Microstrategy yang mulai mengintegrasikan bitcoin ke dalam portofolio mereka.
Selain itu, analisis dari Crypto Rover juga mengungkapkan bahwa siklus bullish yang sering terjadi setelah halving biasanya muncul dalam jangka waktu antara 150 hingga 170 hari.
“Pasar bullish Bitcoin secara historis mulai pada bulan Uptober!” ujarnya.
Dengan mempertimbangkan siklus ini, kita mungkin dapat melihat tren bullish waktu dekat. Hal ini tentunya semakin memperkuat prediksi bahwa pasar kripto akan memasuki fase kenaikan yang signifikan dalam waktu yang tidak lama lagi.
Bullish atau Hanya Sekadar Jebakan?
Namun, analis lain, 3Xtraders, memperingatkan bahwa breakout ini mungkin saja merupakan bull trap—kondisi di mana harga aset tampaknya mengalami breakout bullish, hanya untuk berbalik arah dan jatuh tajam setelahnya.
“Bitcoin mengalami breakout di atas right shoulder. Kemudian mengalami penurunan… Ini bisa jadi jebakan bullish,” tuturnya.
Salah satu tanda yang diwaspadai adalah potensi pullback setelah Bitcoin menembus di atas bahu kanan pola teknikal yang lebih besar. Jika harga gagal untuk mempertahankan momentum di atas level resistensi kunci, seperti MA-200, dan justru berbalik arah, ini bisa menjadi tanda jebakan bagi para pembeli yang berharap akan kenaikan lebih lanjut.
Skenario bull trap ini bisa terjadi jika breakout tersebut hanya sementara, dengan momentum bullish yang tidak cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan.
Dalam kasus ini, banyak investor yang terjebak membeli pada harga tinggi, yang kemudian diikuti oleh pembalikan harga yang tajam menuju tren bearish.
Oleh karena itu, penting bagi para trader ataupun untuk berhati-hati dan memantau apakah Bitcoin mampu mempertahankan harga di atas level resistensi atau justru mengalami pembalikan yang tidak diinginkan. [dp]