Brian Armstrong, CEO Coinbase, Menikah dengan Artis Indonesia? Ini Faktanya

Baru-baru ini muncul kabar bahwa CEO Coinbase, Brian Armstrong, menikah dengan salah satu artis papan atas Indonesia, Raline Shah.

Namun, Raline segera membantah kabar tersebut melalui sebuah postingan di Instagram. Ia menjelaskan bahwa dia hanyalah temannya selama ia tinggal di Amerika Serikat.

“Selamat buat teman saya, Brian Armstrong, yang sedang menempuh hidup baru. Saat saya berdomisili di Amerika, banyak pelajaran yang saya petik dari kerja kerasnya di dunia teknologi,” tulis Raline di akun Instagram-nya, Kamis (10/10/2024).

Raline juga mengungkapkan bahwa pernikahan tersebut bukan dengannya dan ini adalah pernikahan pertama bagi CEO Coinbase tersebut.

“Ini merupakan pernikahan pertama Brian dan Angela Meng. Semoga mereka langgeng terus ya!” tambah Raline.

brian armstrong dan raline shah dalam acara pernikahan

Rumor pernikahan antara Brian Armstrong dan Raline Shah pertama kali mencuat dari Coingape pada November 2023. Dalam biografi yang dimuat, disebutkan bahwa keduanya telah menikah.

“Namun, kami menemukan bahwa Armstrong telah menikah dengan aktris dan model Indonesia, Raline Shah,” tertulis dalam biografi tersebut.

Setelah rumor ini beredar cukup lama, klarifikasi dari Raline akhirnya menjelaskan semuanya dan menepis berbagai spekulasi.

Siapa itu Brian Armstrong?

Brian Armstrong adalah CEO dan salah satu pendiri Coinbase, bursa cryptocurrency terbesar di Amerika. Lahir di San Jose, California, dari pasangan yang berprofesi sebagai insinyur, 

Armstrong menempuh pendidikan di Rice University dan meraih gelar ganda di bidang Ekonomi dan Ilmu Komputer pada tahun 2005. Ia melanjutkan studi dengan gelar magister di bidang Ilmu Komputer pada tahun 2006 sebelum memulai kariernya.

Awal Karier

Karier CEO Coinbase ini pertama kali dimulai pada perusahaan IBM sebagai pengembang perangkat lunak, kemudian bekerja di Deloitte sebagai konsultan. Ia juga bergabung dengan Airbnb sebagai insinyur perangkat lunak, di mana ia mengerjakan sistem pembayaran perusahaan. 

Selama periode ini, Brian Armstrong mulai mengenal whitepaper Bitcoin dan menyadari potensi mata uang digital untuk menyelesaikan masalah pembayaran di negara-negara seperti Afrika Selatan.

Dengan tekad yang kuat, dia bekerja keras, bahkan di akhir pekan, untuk mengembangkan perangkat lunak yang memungkinkan pembelian dan penyimpanan cryptocurrency

Ide ini membawanya untuk mendaftar ke akselerator startup bergengsi, Y Combinator, di mana ia mendapatkan investasi awal sebesar US$150.000. Dari ide kecil untuk menyelesaikan masalah pembayaran ini, Coinbase lahir dan kini telah menjadi salah satu platform bursa kripto terkemuka di dunia.

Brian Armstrong dan Coinbase

Brian Armstrong dan Fred Ehrsam mendirikan Coinbase pada tahun 2012, dengan ambisi untuk memudahkan perdagangan Bitcoin dan mata uang digital lainnya. Seiring berjalannya waktu, Coinbase tumbuh pesat dan menjadi bursa kripto terbesar di dunia, dengan jutaan pengguna yang memanfaatkan platform ini untuk mengakses cryptocurrency

Perusahaan ini tidak hanya menyediakan akses ke cryptocurrency tetapi juga memainkan peran kunci dalam mendorong adopsi mata uang digital di seluruh dunia.

Coinbase juga terus berkembang dengan menghadirkan lebih banyak fitur dan layanan, termasuk Coinbase Pro, yang menawarkan fitur perdagangan tingkat lanjut, serta marketplace NFT dan blockchain layer-2, Base. 

Momen bersejarah terjadi ketika saham Coinbase Global (COIN) mulai diperdagangkan di Nasdaq pada April 2021 dengan harga per saham mencapai US$381. Ini menjadikan Coinbase sebagai perusahaan kripto pertama yang melantai di bursa saham Nasdaq. 

Komitmen untuk Riset dan Kesehatan Manusia

Brian Armstrong tidak hanya berfokus pada Coinbase saja. Ia juga mendirikan komunitas sains terbuka, ResearchHub, yang bertujuan untuk menyediakan platform bagi para peneliti untuk berkolaborasi.

“ResearchHub adalah proyek yang saya dirikan bersama Patrick Joyce, dengan misi untuk mempercepat penelitian ilmiah,” tulisnya di blog, Sabtu (05/03/2022).

Untuk mendorong partisipasi, Armstrong mengembangkan ResearchCoin (RSC) yang ERC-20, di mana pengguna dapat mendapatkan RSC sebagai imbalan atas kontribusi mereka dalam penelitian.

Setelah mendirikan ResearchHUb, CEO Coinbase ini juga meluncurkan NewLimit, sebuah platform riset biologi yang berfokus pada perpanjangan rentang hidup manusia melalui epigenetic reprogramming

Perusahaan ini berhasil mengamankan pendanaan Seri A sebesar US$40 juta pada Mei 2023, menunjukkan potensi besar dari visi Armstrong di bidang kesehatan.

Kekayaan CEO Coinbase

Berkat keberhasilan dan pertumbuhan pesat Coinbase, Brian Armstrong kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia kripto. Menurut data terakhir yang diungkapkan oleh Nasdaq pada 10 September 2024, kekayaan CEO Coinbase tersebut saat ini diperkirakan mencapai US$6,9 miliar. Kesuksesan ini telah mengukuhkan posisi CEO Coinbase sebagai salah satu pemimpin visioner dalam industri kripto.

Brian Armstrong: Tokoh Visioner di Dunia Kripto

Dengan segala pencapaian yang telah diraih, Brian Armstrong terus menjadi sorotan di media dan publik. Banyak yang menantikan langkah-langkah berikutnya dari CEO Coinbase tersebut, baik dalam kariernya maupun dalam kehidupan pribadinya. 

Di tengah dinamika industri cryptocurrency yang selalu berubah, terlebih dari sisi regulasi, keputusan dan strategi yang diambilnya akan terus memengaruhi arah pasar dan masa depan Coinbase. 

Armstrong diharapkan dapat memanfaatkan keahliannya dalam teknologi dan bisnis untuk mencari solusi inovatif yang dapat memenuhi tuntutan regulasi dan kebutuhan pasar kripto tanpa mengorbankan visi perusahaan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait