Brittany Kaiser, mantan pegawai Cambridge Analytica (CA) akan hadir di Korea Selatan bulan ini di ajang Korean Blockchain Week 2019 untuk berbicara mengenai “Pemanfaatan Big Data dari Wilayah Daring Pribadi sebagai Aset Digital”. Saat ini, Kaiser sedang mengajukan petisi kepemilikan data terhadap Facebook.
Kaiser tampil dalam film dokumenter Netflix Original “The Great Hack,” dan membongkar korupsi data pengguna Facebook oleh CA semasa kampanye Trump. Mengingat hal ini, industri blockchain dan aset kripto mendaulat Kaiser sebagai “bintang di era kapitalisme pengawasan”.
Co-founder Digital Asset Trade Association (DATA) itu, yang menyampaikan informasi soal kebocoran data pribadi pengguna Facebook, akan berada di Korea Selatan untuk berbagi tentang pentingnya hak data. Kaiser juga akan menjelaskan manfaat teknologi blockchain untuk perlindungan data.
Kaiser, yang bekerja bagi CA, sebuah perusahaan analis data asal Inggris saat pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016, mengungkap CA telah mentransfer puluhan juta data pengguna Facebook kepada tim kampanye Trump.
Factblock, sebuah akselerator spesialis blockchain global, mengumumkan Kaiser akan berbicara di konferensi utama Korea Blockchain Week 2019 (KBW 2019), D. FINE, yang digelar dari 30 September 2019-1 Oktober 2019 di Grand Intercontinental Seoul Parnas.
Wanita yang saat ini memimpin kampanye #OwnYourData (Miliki Data Anda) akan menekankan siapapun berhak memiliki kedaulatan pribadi berbasis blockchain yang tidak bisa dipalsukan. Selain itu, Kaiser akan membantu individu-individu menggunakan data yang dihasilkan secara real-time sebagai aset digital dan mendapat manfaat tambahan melalui Decentralized Identifiers System (Sistem Identifikasi Desentralistik).
Kaiser menyoroti kepemilikan data adalah hak asasi manusia, dan melalui kampanye Own Your Data menyatakan, “Kita harus bebas memutuskan bagaimana menggunakan data pribadi kita dan dibayar sesuai dengan nilai yang dihasilkannya.”
DATA adalah perusahaan lobi nirlaba yang bertujuan melindungi hak individu untuk mengontrol aset digital mereka, termasuk data pribadi. DATA memiliki tugas bekerja dengan pemerintah untuk menegakkan hukum memakai teknologi distributed ledger, seperti blockchain dan aset kripto. [ed]