IKLAN
Banner IUX

BTC Bullish! Volume Binance dan Likuiditas The Fed Jadi Katalis

Banner IUX

Meskipun banyak pihak yang beranggapan bahwa tren pasar Bitcoin saat ini memasuki fase bearish, dengan harga BTC yang turun ke rentang US$113.000 hingga US$114.000 setelah ancaman nuklir Trump, data terbaru justru menunjukkan sebaliknya.

Analis percaya bahwa meski ada koreksi jangka pendek, harga BTC masih berpotensi untuk naik lebih lanjut. Volume transaksi Binance dan peningkatan likuiditas dari The Fed dianggap sebagai katalis utama yang dapat mendorong Bitcoin untuk melanjutkan tren bullish.

Volume Spot Bitcoin di Binance Melonjak Tajam

Dalam sebuah analisis di platform CryptoQuant, analis on-chain Amr Taha, pada Minggu (03/08/2025), membangun argumen bullish untuk harga Bitcoin setelah pergeseran terkini di pasar dan dinamika makro yang lebih luas.

Taha menyoroti perubahan besar dalam volume spot Bitcoin di Binance, exchange crypto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, yang menurutnya dapat menjadi indikator penting untuk potensi kenaikan harga BTC.

BACA JUGA:  SpaceX Milik Musk Ternyata Masih Simpan BTC Ratusan Juta Dolar

“Pada 1 Agustus 2025, Binance mencatatkan volume spot BTC harian lebih dari US$7,6 miliar, menandai salah satu lonjakan terbesar dalam beberapa minggu terakhir,” jelasnya.

Lonjakan Volume Spot Bitcoin di Binance - CryptoQuant
Lonjakan Volume Spot Bitcoin di Binance – CryptoQuant

Lonjakan tajam ini terjadi bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin dari level US$118.000 menjadi sekitar US$113.000, menunjukkan volatilitas yang meningkat dan trader yang tampaknya sedang mempersiapkan posisi. 

Secara historis, lonjakan volume seperti ini sering dikaitkan dengan titik terendah lokal atau perubahan arah tren. Aliran masuk yang besar biasanya menandakan akumulasi agresif oleh investor institutional, yang memprediksi rebound dan bisa menjadi katalis bullish.

“Implikasi dari kenaikan ini berpotensi bullish: permintaan spot yang meningkat—terutama yang terkonsentrasi di Binance—dapat bertindak sebagai indikator utama adanya dukungan harga yang masuk dan tekanan naik yang kembali muncul,” tambahnya.

The Fed Catatkan Kenaikan Likuiditas Bersih

Selain dari sisi volume, Taha juga menyoroti faktor makroekonomi yang berpengaruh, yaitu lonjakan likuiditas bersih The Fed yang naik signifikan dari US$6 triliun menjadi US$6,17 triliun. Menurutnya, ini merupakan faktor makro penting bagi aset berisiko seperti Bitcoin.

BACA JUGA:  TVL Solana Meroket 165 Persen, Altcoin SOL Siap Kembali Melesat

“Perluasan likuiditas bersih berarti lebih banyak uang tunai yang beredar dalam sistem keuangan, yang dapat mengalir ke saham, kripto, dan aset berisiko lainnya,” tuturnya. 

Lonjakan Likuiditas Bersih The Fed - CryptoQuant
Lonjakan Likuiditas Bersih The Fed – CryptoQuant

Lonjakan likuiditas bersih The Fed sering kali bertepatan dengan pergeseran tren bullish di pasar, seperti yang terlihat pada akhir 2023 dan awal 2024, yang tentunya berpengaruh pada pasar Bitcoin.

Taha menyimpulkan bahwa kombinasi antara lonjakan volume spot Bitcoin di Binance dan kenaikan likuiditas bersih The Fed bisa menciptakan peluang kelanjutan tren positif bagi pergerakan harga BTC.

Secara keseluruhan, meskipun tren saat ini terlihat bearish, struktur bullish masih sangat kuat. Meskipun ada koreksi jangka pendek, dukungan institusional dan faktor makroekonomi yang mendukung tetap memberikan potensi pergerakan positif di masa depan. [dp]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait