BTC kembali cetak rekor tertinggi. Pada Rabu (13/11/2024) pukul 23.14 WIB, kripto nomor satu ini mencapai ATH di US$93.471, melampaui kapitalisasi pasar Saudi Aramco.
Tren bullish Bitcoin ini memang terus menguat pasca Pemilihan Presiden AS dengan kemenangan Trump yang pro-kripto, termasuk penunjukan Elon Musk untuk memimpin Department of Government Efficiency (D.O.G.E).Â
Bullish BTC ini juga tercermin dalam aliran dana masuk ke Spot Bitcoin ETF yang mencapai lebih dari US$1 miliar dalam satu hari untuk kedua kalinya pada Senin, 11 November lalu.
Berdasarkan data Coinglass, total dana masuk bersih pada instrumen investasi itu di AS pada hari tersebut mencapai US$1,12 miliar dengan pembelian neto sebanyak 28,2 juta Bitcoin, yang menjadi aliran dana masuk terbesar kedua sejak peluncuran ETF pada Januari lalu.
Reku: Reli BTC Masih Dapat Berlanjut, Jika…
Momentum positif ini juga mendukung lonjakan harga Bitcoin, yang sebelumnya mencatat rekor baru dengan menembus US$80.000 untuk pertama kalinya, lalu berlanjut di atas US$90 ribu pada Rabu sebelum tengah malam.
Menurut analis Reku, Fahmi Almuttaqin, dalam keterangan tertulisnya belum lama ini, perkembangan ini sesuai dengan ekspektasi pasar.
“Bitcoin saat ini memasuki fase eksplorasi harga baru alias memasuki wilayah yang belum terpetakan sebelumnya. Jika tekanan jual tetap terkendali, maka reli berpotensi berlanjut. Kami mengamati adanya pembelian signifikan dari investor besar dalam pekan terakhir, yang menunjukkan fase awal reli utama pada tren bullish ini. Potensi positif bagi pasar crypto secara umum juga masih terbuka,” ungkap Fahmi yakin.
Di pasar derivatif kripto, investor sempat mengantisipasi koreksi akhir pekan lalu, namun Bitcoin malah terus menguat, mencetak rekor baru.
“Hal ini menunjukkan bahwa reli saat ini lebih solid daripada yang diperkirakan investor. Jika reli berlanjut tanpa konsolidasi panjang, ada peluang terjadinya reli besar di akhir tahun seperti yang pernah terjadi pada 2017,” tambahnya.
Bitcoin Semakin Kuat sebagai Emas Digital? Lonjakan Ini Buktinya!
Tren Bullish Saham AS
Pasar saham AS juga mengalami penguatan, dengan indeks S&P 500 naik hampir 5 persen dalam sepekan terakhir. Namun, investor tetap waspada terhadap potensi overheat yang bisa memicu koreksi, mirip dengan dinamika di pasar crypto.
Salah satu indikatornya, Shiller PE Ratio, yang mengukur valuasi saham terhadap pendapatan rata-rata 10 tahun yang disesuaikan inflasi, sempat menyentuh angka 38,29. Meskipun tidak menjamin tren bearish, situasi overheat ini membuat investor lebih hati-hati dalam mengelola portofolio.
Di tengah tren positif ini, baik investor pemula maupun berpengalaman memiliki peluang untuk memperkuat alokasi aset di pasar crypto dan saham AS.
“Investor perlu mengelola portofolio dengan baik untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko. Dengan kondisi pasar yang bullish, rasio risiko/reward lebih menguntungkan, memberi kesempatan bagi investor pemula untuk belajar dengan lebih nyaman,” jelasnya.
Bagi investor yang lebih memperhatikan fundamental, aset kripto dengan kapitalisasi besar bisa menjadi pilihan utama.
“Misalnya, melalui fitur Packs di Reku, investor bisa mendiversifikasi portofolio crypto dengan berbagai aset blue-chip dalam satu klik. Untuk pemula di saham AS, fitur US Starter Packs menyediakan indeks dengan performa top, termasuk S&P 500, memungkinkan investor tetap meraih pertumbuhan positif dengan risiko terukur,” pungkasnya. [ps]