BTC Crash! Analis: 68 Hari Baru Pulih

Situasi BTC crash saat ini disebut masih sangat wajar secara historis. Pengamat berpendapat bahwa perlu waktu cukup lama untuk pulih, yakni sekitar 68 hari.

Pasar Bitcoin tengah mengalami tekanan besar, yang sekarang disebut BTC crash, seiring dengan koreksi yang terjadi sejak Desember 2024 dan Januari 2025 lalu. Koreksi ini bukan hanya terjadi pada Bitcoin, tetapi juga mencerminkan tren pelemahan di berbagai aset berisiko akibat ketidakpastian makroekonomi.

Dalam laporan terbaru Ecoinometrics melalui surel, Jumat (28/2/2025), disebutkan bahwa penurunan harga Bitcoin saat ini berada di kisaran 20 persen hingga 40 persen dari puncaknya, dengan durasi yang telah berlangsung selama 38 hari. Rata-rata, koreksi seperti ini bertahan sekitar 68 hari sebelum kembali pulih.

“Jika mengikuti pola historis, kita baru berada di pertengahan jalan menuju pemulihan penuh,” tulis Ecoinometrics. Dengan kata lain, koreksi saat ini, khususnya situasi BTC crash baru berjalan separuh.

Harga BTC Crash 28 persen dari ATH 109 ribu
Harga BTC Crash sebesar 28 persen dari ATH US$109 ribu dan sempat menjadi US$78.375.
Prediksi harga BTC dan pasar kripto dapat pulih dalam 68 hari secara historis
Prediksi harga BTC dan pasar kripto dapat pulih dalam 68 hari secara historis.

Selain itu, laju pemulihan Bitcoin dibandingkan dengan Nasdaq menunjukkan perbedaan yang mencolok. Meskipun keduanya mengalami koreksi serupa, Bitcoin biasanya bangkit kembali dalam waktu kurang dari sepertiga dari waktu yang dibutuhkan Nasdaq untuk pulih. Namun, selama Nasdaq terus melemah, BTC crash juga akan sulit untuk pulih karena tingkat korelasi yang tinggi antara keduanya.

Sinyal BTC Terbaru: Penurunan Masih Berlanjut, Potensi Pulih Mulai Juni 2025

Faktor ETF Bitcoin

Menurut Ecoinometrics, salah satu faktor besar yang turut memperburuk situasi ini adalah arus keluar dana dari ETF Bitcoin. Data dari laporan tersebut menunjukkan bahwa pekan ini terjadi arus keluar terbesar dalam satu hari sejak peluncuran ETF Bitcoin.

“Apa yang terjadi sekarang adalah bahwa koreksi ini disertai dengan pelepasan posisi dalam jumlah besar,” ujar laporan tersebut. Dalam 30 hari terakhir, aliran dana bersih ke ETF Bitcoin mencatat angka negatif terbesar sejak produk investasi ini pertama kali diperkenalkan.

Harga BTC Crash yang disertai ourflow Bitcoin ETF terbesar dalam sehari.

Tren negatif di situasi BTC crash ini memperkuat anggapan bahwa Bitcoin masih sulit bergerak melawan tren aset berisiko lainnya, terutama Nasdaq 100. Selama pasar saham belum menemukan titik terendahnya, harga Bitcoin juga akan tetap berada dalam tekanan.

Indeks Nasdaq menunjukkan pelemahan serupa dengan situasi BTC crash
Indeks Nasdaq menunjukkan pelemahan serupa dengan situasi BTC crash dalam 30 hari terakhir.

Selain tekanan dari pasar keuangan, inflasi yang kembali menguat juga menjadi ancaman bagi Bitcoin. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen di AS meningkat hingga 4,3 persen dalam satu tahun ke depan. Analis berpendapat, di situasi BTC crash ini, jika ekspektasi ini terus menguat, konsumsi dapat meningkat lebih cepat dan semakin mendorong kenaikan harga barang dan jasa.

Inflasi AS Naik di Luar Dugaan: Pasar Kripto Kena Imbasnya

Efek Kebijakan Trump dan The Fed

Faktor lain yang mempersulit BTC crash adalah kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump, khususnya kebijakan tarif yang sejauh ini lebih banyak menimbulkan kegelisahan di pasar. Di sisi lain, Federal Reserve juga tidak memiliki banyak pilihan selain mengambil kebijakan yang lebih hawkish guna menekan inflasi.

“Situasi ini bisa berlangsung lebih lama, dan tidak ada mekanisme yang benar-benar menguntungkan Bitcoin maupun aset berisiko lainnya,” tambah Ecoinometrics.

Waspada! Harga BTC Berpotensi Luruh ke US$75 Ribu dan ETH US$1850

Dengan berbagai tantangan ini, Bitcoin kini menghadapi hambatan besar untuk kembali ke tren kenaikan. Simulasi yang dilakukan Ecoinometrics menunjukkan bahwa kemungkinan Bitcoin jatuh di bawah US$75.000 masih tergolong rendah, sekitar 3 persen. Namun, dengan tren yang ada, skenario ini semakin mendekati kenyataan.

Harapan ATH Baru US$130 Ribu

Ramalan pulihnya harga kripto ini pasca BTC crash, terkait erat dengan pandangan bahwa harga masih sanggup untuk mencetak rekor terbaru. CobraVanguard misalnya melihat potensinya menuju lebih dari US$130 ribu, dengan support level kuat berada di US$73 ribu-US$74 ribu. Proyeksi itu berdasarkan pola Cup & Handle.

Sinyal senada datang dari Bitcoincounterflow, bahwa puncak harga BTC dalam siklus halving belum mencapai ATH. Dengan kata lain, kondisi BTC crash saat ini mungkin berlangsung sementara sebelum rebound. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait