Harga Bitcoin yang sempat mencapai rekor tertinggi baru di level US$123.000 membuat banyak trader dan investor bertanya-tanya kapan nilai tersebut akan kembali dicapai. Namun, sejak mencapai puncaknya pada pertengahan Juli, harga BTC cenderung bergerak sideways.
Meski demikian, sinyal dari beberapa analis menunjukkan bahwa harga Bitcoin berpotensi kembali menyentuh level tersebut dalam waktu dekat. Hal ini mengindikasikan bahwa para trader kripto dapat mempertimbangkan untuk memasang posisi long.
BTC Siap Rebound Setelah Sentuh Fibonacci 61,8 Persen
Berdasarkan sinyal long Bitcoin dari analis teknikal ternama, MMBT, yang diunggah lewat Telegram pada Selasa (12/08/2025), pergerakan harga BTC kini memasuki fase yang krusial. Indikator Fibonacci menunjukkan potensi rebound kuat menuju level US$123.000.
Dalam analisanya, MMBT menjelaskan bahwa kenaikan harga BTC ke level US$123.000 bisa terjadi meski tanpa menyentuh titik support penting, karena sentimen pasar saat ini masih terlihat bullish.
“Harga Bitcoin bisa melonjak tanpa menyentuh titik entry karena pasar terlihat akan segera memulai fase pump berikutnya,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, sinyal jangka pendek ditempatkan pada salah satu support utama, yaitu Fibonacci retracement 61,8 persen, dengan rasio risiko dan imbal hasil 1:3. Untuk pandangan jangka panjang, target Bitcoin berada di level US$137.000.
Jika dikaji lebih dalam, berdasarkan posisi chart di atas, skenario penurunan menuju area US$117.000–US$116.700 kemungkinan akan terjadi jika harga turun dari level sekitar US$119.000–US$118.500. Saat ini harga BTC berada di kisaran US$119.059,99, dan terlihat ada potensi penurunan singkat (pullback) menuju zona Major Fib support level sebelum kembali naik. Jadi, level US$118.500 sendiri berada di dekat area konsolidasi sebelumnya (zona abu-abu di chart), yang bisa menjadi pemicu awal koreksi ke bawah.
MVRV Jadi Faktor Penentu Kenaikan Bitcoin
Selain sinyal Fibonacci, data dari Bitcoin Magazine Pro yang dibagikan Selasa ini menunjukkan indikator Short-Term Holder MVRV sebagai faktor penting penentu arah harga BTC. Indikator ini mengukur rasio nilai pasar terhadap harga rata-rata akumulasi STH, menggambarkan sentimen pasar terkini.
Mereka menyebutkan bahwa jika Bitcoin mampu mencapai MVRV level yang pernah dicapai dalam siklus ini, harga BTC berpotensi melampaui US$153.000. Kondisi ini menguatkan peluang kenaikan yang lebih tinggi, sejalan dengan potensi rebound di level US$123.000.

Namun, proyeksi ini didasarkan pada rata-rata harga akumulasi para peserta pasar baru yang saat ini masih terus meningkat. Hal ini menunjukkan dinamika pasar yang sangat hidup dan masih penuh peluang.
Dengan kondisi tersebut, peluang bagi trader untuk mengambil posisi long pada Bitcoin masih terbuka lebar dan layak diperhitungkan dalam strategi investasi jangka pendek maupun menengah. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.