Menyusul hari ini harga BTC menyentuh di atas US$36 ribu, secara teknikal kripto nomor wahid ini menyasar kisaran US$38 ribu. Wacana bahwa SEC akan menyetujui belasan proposal Spot Bitcoin ETF dalam waktu dekat, turut mendorong sentimen bullish ini.
Ketika artikel ditulis, Bitcoin tangguh bertengger di kisaran sebesar US$36.380, capaian yang terhitung progresif sejak akhir Oktober 2022, kendati setelah selama sepekan tumbuh tipis di kisaran 1 persen saja. Berdasarkan data perdagangan BTC/USDT di Binance, harga hari ini ini didukung oleh volume perdagangan yang substansial sebesar 9.410 BTC selama 24 jam terakhir, menegaskan aktivitas pasar yang intens di kripto utama ini.
Berdasarkan sejumlah indikator, secara teknikal, support berada di kisaran 34.000 USDT, titik yang secara historis telah meredam penurunan Bitcoin. Di sisi lain, resistensi mengintai pada tingkat 38.000 USDT, sebagai sasaran berikutnya, sekaligus penghalang besar yang sulit ditembus dalam sesi-sesi terakhir.
Indikator Volatilitas Rata-rata BTC berada pada 3,12 persen, menandakan pasar yang relatif stabil dengan ayunan harga yang moderat. Namun, Average True Range (ATR) pada 1.051 USDT menunjukkan bahwa meskipun volatilitas keseluruhannya moderat, harga masih dapat mengalami pergerakan signifikan dalam time frame harian.
Relative Strength Index (RSI) yang mengukur tingkatan momentum saat ini berada di 81,71 berada di wilayah overbought. Biasanya, RSI di atas 70 menandakan bahwa aset mungkin overvalued dan bisa siap untuk penurunan ataupun masuk konsolidasi. Commodity Channel Index (CCI) mengekspresikan sentimen ini dengan data 187,85, memperkuat skenario untuk koreksi harga.
Sedangkan data indikator Money Flow Index (MFI), pada 69,97, mendekati ambang batas overbought sebesar 70, menyiratkan bahwa tekanan pembelian mungkin segera mencapai puncaknya.
Sementara itu saat ini harga Bitcoin berada dekat dengan Bollinger Band atas, menyiratkan volatilitas harga yang meningkat.
Harga BTC yang berdiri di atas Simple Moving Average (SMA) 50-hari adalah indikator bullish. Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada fluktuasi jangka pendek, tren jangka panjang adalah tetap ke atas.
Senada dengan itu, data dari Indikator Momentum (MOM) pada 10 poin di atas nol menandakan adanya bullishness, menunjukkan bahwa tren kenaikan harga yang baru-baru ini kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek. Namun, Moving Average Convergence Divergence (MACD) menampilkan bearish crossover, mengisyaratkan bahwa momentum bullish ini bisa kehilangan tenaga.
ADX dan Sinyal Bullish BTC Sangat Kuat
Sinyal Average Directional Index (ADX) menunjuk pada tren bullish yang sangat kuat, menunjukkan bahwa gerakan ke atas saat ini kuat dan mungkin bertahan. Pembacaan bullish Parabolic SAR sejalan dengan ini, lebih memperkuat kekuatan tren. Sementara itu, TD Sequential pada 4 naik memberikan konfirmasi bullish tambahan, meskipun layak untuk memantau tanda-tanda tarik balik.
Sejumlah indikator-indikator ini menunjukkan bahwa Bitcoin berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, tren bullish yang kuat yang diidentifikasi oleh ADX dan Parabolic SAR tidak terbantahkan. Di sisi lain, pembacaan RSI dan CCI memperingatkan tentang kondisi overbought yang sering mendahului pembalikan.
Tanpa adanya divergensi RSI menunjukkan bahwa tren naik harga saat ini meyakinkan. Trader bisa menilai ini sebagai afirmasi dari tren bullish dengan zona resistance US$38 ribu. Namun, bearish crossover pada MACD tidak dapat diabaikan. [ps]