Perusahaan BitTorrent sedang menggenjot layanan BitTorrent File System (BTFS) agar kian berjodoh dengan Non-Fungible Token (NFT) yang bernilai triliunan rupiah per hari. Bagaimana nasib BTT?
Pengembangan BTFS secara praktis akan berhadapan dengan Interplanetary File System (IPFS) yang banyak digunakan oleh sejumlah toko daring NFT untuk menyimpan file secara peer-to-peer.
Proyek IPFS sendiri terkait dengan proyek Filecoin yang beraset kripto FIL besutan Juan Bennet sejak tahun 2018 silam. Hanya saja FIL baru listing di sejumlah bursa sejak tahun lalu.
Berkat penggunaan IPFS yang besar dan luas, harga FIL juga menanjak. Sejak listing kali pertama, hingga hari ini return-nya lebih dari 1200 persen. Harga terkini setara dengan Rp2,2 juta.
Potensi besar terhadap kenaikan harga BTT juga bisa seperti FIL, jikalau BTFS ini tepat sasaran dan digunakan secara luas di sektor NFT.
Harga BTT saat ini masih terkoreksi dalam setelah sideway di kisaran Rp100 selama lebih dari 2 pekan. Harga tertinggi BTT adalah Rp185 pada 5 April 2021 lalu. Selama setahun BTT naik lebih dari 6.733 persen.
Apa Itu BTFS?
BTFS adalah sistem penyimpanan file secara daring. File disimpan di banyak server secara peer-to-peer.
Ketersediaan file tidak tergantung pada satu server saja. Artinya, jika satu atau beberapa server padam, maka file masih tersedia.
Anda yang terbiasa menggunakan layanan BitTorrent biasa untuk berbagi file pasti memahami cara kerjanya.
Semakin banyak simpul dalam jaringan yang menyimpan seed file tersebut, maka semakin cepat juga data yang diunduh.
Mekanisme ini sudah lazim sejak tahun 1999, yang dimulai oleh Napster untuk berbagi file MP3.
Dan BitTorrent sendiri termasuk “senior” karena berdiri sejak tahun 2004 dan dibeli oleh Justin Sun, Pendiri Tron pada tahun 2018.
Hanya saja, BTFS dipersenjatai dengan fitur lain, agar bisa terhubung dengan NFT yang berjalan di blockchain.
Dalam hal ini NFT akan berjalan di blockchain Tron dan BTT sebagai elemen nilainya, yakni sebagai alat pembayaran.
Pun BTFS sendiri adalah hasil fork dari IPFS. Ini memudahkan Justin Sun dan kawan-kawan mengembangkan sistem file sendiri sesuai dengan permintaan pasar.
Protokol Sudah Tersedia
Sebenarnya protokol standar yang sesuai untuk NFT sudah diperkenalkan pada 24 Desember 2020 lalu di blockchain Tron, yakni TRC-721.
Menurut pihak BitTorrent beberapa waktu lalu, TRC-721 akan dikembangkan lebih lanjut, termasuk standar lainnya agar bisa memetakan objek fisik dan digital ke dalam blockchain.
“Kita akan menemukan hal besar berikutnya dalam teknologi blockchain yang dikemas dalam protokol TRC-721. Itu adalah protokol dasar yang memetakan aset fisik dan virtual ke dalam blockchain,” ujar Justin Sun, Pendiri Tron dan CEO BitTorrent.
NFT paling menonjol adalah yang merepresentasikan lukisan terkenal “Femme nue couchée au collier (Marie-Thérèse)” karya Pablo Picasso dan “Three Self-Portraits” karya seniman Amerika, Andy Warhol.
Kedua maha karya itu masing-masing dijual senilai US$20 juta dan US$2 juta melalui rumah lelang Christie. Kedua aset NFT telah diunggah ke jaringan BitTorrent File System (BTFS).
BTT dan Keunggulan BTFS
Ada sejumlah keunggulan BTFS dibandingkan IPFS, menurut pihak BitTorrent.
1. NFT membutuhkan penyimpanan data yang stabil
BTFS menyimpan file dengan skema jaringngan terdistribusi di banyak server. Artinya file berada di jaringan peer-to-peer dengan daya simpan yang tak terhingga.
Dengan skema itu, file diwakili oleh NFT tidak akan hilang atau cacat jika terjadi kesalahan sistem dalam server atau ketika situs web padam.
2. Menjamin konsisten data NFT di ruang penyimpanan
Data di BTFS akan dipecah menjadi beberapa file, kemudian dienkripsi dan di-hosting di simpul (server). Jaringan BTFS dapat mengambil dan memperbaiki data untuk memastikan file yang terkait NFT yang disimpan dapat diandalkan.
3. Menjamin kepemilikan data NFT
Dua hal di atas menjamin NFT tidak dapat dirusak dan kepemilikannya adalah milik sang penyimpanannya.
Hanya dengan menyimpan NFT di BTFS, persyaratan NFT dapat dipenuhi secara mendasar. Untuk penambang di jaringan BTFS, mereka cenderung melihat lonjakan permintaan penyimpanan setelah BTFS mendukung NFT sepenuhnya. [ab]