Bukti Ini Perkuat Teori Len Sassaman sebagai Pencipta Bitcoin

Misteri seputar identitas Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, terus memikat perhatian banyak orang. Dalam upaya untuk mengungkap siapa sebenarnya sosok di balik nama ini, berbagai teori telah muncul. Salah satu teori yang semakin menarik perhatian adalah bahwa Len Sassaman, seorang ahli kriptografi dan akademisi, mungkin memiliki hubungan dengan identitas SatoshiBerbagai petunjuk yang terungkap dalam penelitian terbaru semakin mendukung hipotesis ini.

Konspirasi Len Sassaman Sebagai Pencipta Bitcoin

Nama Satoshi Nakamoto saat ini masih menjadi legenda dan misteri yang belum terpecahkan dan menjadi teka-teki yang menarik perhatian. Teori terbaru mengaitkan Satoshi dengan Len Sassaman, seorang ahli kriptografi yang dikenal dengan karya-karyanya di bidang privasi dan desentralisasi.

Misteri di balik Satoshi Nakamoto semakin menarik dengan hadirnya dokumenter HBO berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery, yang akan tayang pada 8 Oktober 2024. Disutradarai oleh Cullen Hoback, film ini berjanji untuk mengungkap petunjuk baru mengenai identitas asli Satoshi.

dokumenter hbo mengungkap siapa satoshi nakamoto

Meskipun Sassaman telah meninggal, jejaknya dalam dunia kriptografi tetap membuat banyak orang percaya bahwa dia mungkin sosok di balik Bitcoin.

Satoshi Nakamoto Berasal Dari Eropa?

Menurut analisis yang diungkapkan oleh Bill Buchanan, Profesor dari Universitas Napier Edinburgh, menunjukkan bahwa Satoshi Nakamoto kemungkinan besar berasal dari Eropa, terlebih Inggris. Pola tidur Satoshi terlihat dari aktivitasnya yang berlangsung antara pukul 4 pagi hingga 2 siang (waktu Inggris). 

Jika diasumsikan bahwa ia mulai bekerja sekitar pukul 4 sore (setara dengan pukul 9 pagi), maka terdapat perbedaan waktu tujuh jam yang mengarah pada zona waktu Pasifik AS (PST).

Namun, jika Satoshi memiliki pekerjaan di siang hari dan melanjutkan pekerjaannya di malam hari, maka hal ini menempatkannya di Inggris atau negara Eropa lainnya dan berkaitan dengan Len Sassaman. 

aktivitas satoshi nakamoto

Menariknya pada percakapannya dengan Mike Hearn, Satoshi juga menyebut Euro yang menunjukkan kedekatannya dengan Eropa. 

Ada pula penjelasan menarik mengenai penggunaan istilah “bloody” oleh Satoshi dalam komunikasi. 

“Maaf jika ini terdengar pesimistis. Menulis deskripsi untuk hal ini agar dapat dipahami oleh audiens umum sangatlah sulit (bloody hard),” tulisnya di forum Bitcointalk, Senin (05/07/2010).

Seperti yang diketahui, banyak orang Eropa memiliki kemampuan bilingual atau multilingual yang tinggi. Sebuah studi dari European Commission pada 2012 melaporkan bahwa sekitar 54 persen orang Eropa dapat berbicara dalam setidaknya satu bahasa asing, 25 persen di antaranya menguasai dua bahasa, dan 10 persen mengguasai tiga bahasa asing atau lebih. 

Dengan mempertimbangkan gaya bahasa Satoshi dan penggunaan mata uang Euro, ada indikasi kuat bahwa ia mungkin berasal dari Eropa, dan hal ini semakin memperkuat hubungannya dengan Len Sassaman.

Satoshi sebagai Akademisi

Banyak petunjuk menunjukkan bahwa Satoshi kemungkinan besar bekerja di bidang akademik selama pengembangan Bitcoin. Gavin Andresen, pendiri Bitcoin Foundation, berpendapat pada suatu wawancara dengan Wall Street Journal pada bulan Maret 2016 bahwa Satoshi adalah seorang akademisi yang tidak ingin dikenal. 

“Saya pikir dia seorang akademisi, mungkin post-doc, mungkin seorang profesor yang tidak ingin perhatian,” jelasnya.

Temuan lain menunjukkan kesamaan yang menarik. Analisis yang dilakukan oleh Evan Hatch mengungkapkan bahwa kontribusi Satoshi meningkat secara signifikan selama liburan musim panas dan musim dingin. 

aktivitas len sassaman sebagai akademisi

Namun, aktivitas ini menurun pada akhir musim semi dan akhir tahun, yang biasanya menjadi waktu yang padat bagi seorang akademisi seperti Len Sassaman yang sedang mengejar gelar Doktor. Pada periode tersebut, mereka umumnya dihadapkan pada ujian dan tugas yang perlu dinilai.

Tidak hanya itu saja, sebelumnya peneliti keamanan, Dan Kaminsky, memperlihatkan bahwa pencipta Bitcoin adalah seorang jenius dengan struktur kode yang mengesankan. 

Saat mencoba menyerang kode Satoshi, ia menemukan pesan “Attack Removed” di setiap titik yang dicoba, menunjukkan bahwa Satoshi sudah mengantisipasi serangan tersebut. 

“Saya menemukan bug yang cantik, tetapi setiap kali saya mencoba menyerang, ada satu baris yang menangani masalahnya,” kata Kaminsky.

Kaminsky juga menggambarkan Satoshi sebagai “programmer kelas dunia” yang memahami ekonomi, kriptografi, dan jaringan peer-to-peer dan menegaskan bahwa Satoshi memiliki keahlian luar biasa dalam menciptakan Bitcoin.

“Entah ada tim yang mengerjakan ini, atau orang ini adalah seorang jenius,” ujarnya.

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa Satoshi Nakamoto adalah seorang jenius yang sangat kental dengan seorang akademisi seperti Len Sassaman. 

Kemampuannya dalam mengembangkan Bitcoin mencerminkan pemahaman mendalam tentang kriptografi, ekonomi, dan sistem jaringan. Kecerdasan akademis sering kali ditandai oleh kombinasi pengetahuan yang mendalam, keterampilan analitis, dan kemampuan berpikir kritis.

Len Sassaman, Sosok Satoshi yang Sebenarnya?

Dengan berbagai temuan yang ada, apakah ini semua kebetulan? Dengan semua petunjuk dan analisis yang terkumpul, kita semakin mendekati pemahaman tentang siapa Satoshi Nakamoto yang sebenarnya. 

Len Sassaman, dengan latar belakang akademis dan keahlian dalam kriptografi, memiliki atribut yang sangat cocok dengan sosok misterius ini.

Apakah mungkin Satoshi adalah Len Sassaman? Bukti yang ada menunjukkan bahwa kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan ini. Sementara misteri di balik identitas Satoshi masih menyelimuti, setiap petunjuk yang ditemukan menambah kedalaman pada narasi yang mengelilinginya. 

Keterlibatan Len dalam komunitas kriptografi dan pengalamannya di Eropa memberikan gambaran baru yang menarik tentang siapa sebenarnya pencipta Bitcoin. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait