Dengan volatilitas harga yang terjadi belakangan ini, banyak investor mungkin berpikir bahwa kondisi pasar saat ini adalah awal dari kejatuhan yang lebih dalam. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya?
Lark Davis, analis kripto ternama, mengangkat teori menarik dalam videonya mengenai kemungkinan bull run kripto yang bertahan lebih lama dari yang diperkirakan, bahkan hingga Desember 2026. Walaupun terdengar tidak biasa, ada sejumlah faktor yang mendukung skenario ini.
Perubahan Fundamental yang Mendorong Kripto
Salah satu alasan utama yang mendukung teori ini adalah perubahan struktural dalam industri kripto. Selama bertahun-tahun, berita positif sering kali diabaikan atau hanya memberikan dorongan jangka pendek sebelum harga kembali turun.
Namun, ada beberapa perkembangan yang tidak sekadar menjadi pemicu sementara, melainkan benar-benar mengubah lanskap industri.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah munculnya ETF untuk Bitcoin dan Ethereum yang berbasis spot. Walaupun masih terjadi arus keluar dari Bitcoin ETF, kini semakin banyak permohonan ETF untuk altcoin yang mulai diajukan.
Dengan adanya perubahan regulasi dan kemungkinan persetujuan lebih lanjut, peluang pasar kripto untuk terus berkembang semakin besar.
Selain itu, perubahan besar dalam regulator AS juga berperan penting. Gary Gensler, yang dikenal memiliki sikap negatif terhadap kripto, telah mundur sebagai Ketua SEC, dan kini ada figur yang lebih pro-kripto di dalam pemerintahan.
Ini membuka peluang besar bagi kebijakan yang lebih ramah terhadap aset digital. Lebih lanjut, ada pula wacana mengenai bank yang akan diizinkan menyimpan aset kripto bagi klien mereka, yang akan meningkatkan akses investor institusional ke pasar ini.
Dampak Likuiditas Global dan Tren Makroekonomi
Faktor lain yang memperkuat potensi bull run kripto jangka panjang adalah tren likuiditas global. Jika melihat M2 Global Liquidity, terdapat korelasi yang jelas antara pertumbuhan suplai uang dan kenaikan harga Bitcoin.
Saat jumlah uang beredar meningkat, aset berisiko seperti kripto cenderung menarik lebih banyak investasi.
Menurut prediksi, likuiditas global bisa terus meningkat hingga 2026, yang berarti Bitcoin, dan pasar kripto secara keseluruhan, bisa tetap berada dalam tren naik untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Selain itu, kebijakan moneter AS juga menjadi faktor kunci. Goldman Sachs memprediksi bahwa kebijakan pengetatan kuantitatif (QT) akan berakhir pada pertengahan 2025, yang dapat membawa lebih banyak modal ke dalam aset spekulatif seperti kripto.
Namun, di sisi lain, masih ada ancaman inflasi yang dapat membuat The Fed kembali mengambil langkah agresif dalam menaikkan suku bunga. Jika ini terjadi, pasar bisa mengalami tekanan yang lebih besar sebelum kembali mengalami kenaikan.
Belum Ada Altcoin Season yang Sesungguhnya
Satu hal menarik yang juga diangkat oleh Davis adalah bahwa siklus altcoin season yang biasa terjadi dalam bull run pasar kripto belum benar-benar dimulai. Walaupun sempat terjadi lonjakan harga pada beberapa aset pada akhir tahun lalu, pergerakan ini belum mencapai level yang biasanya menandai puncak pasar bullish.
Davis juga menyoroti drama yang terjadi di ekosistem Solana, termasuk dugaan insider trading dan skandal lain yang menyeret berbagai pihak besar.
Namun, menurutnya, hal ini bisa menjadi reset yang diperlukan untuk pasar altcoin, yang memungkinkan proyek-proyek dengan nilai nyata dan inovasi lebih mendapatkan perhatian di masa depan.
Waspada Terhadap Super Cycle yang Bisa Menyesatkan
Meski ada banyak argumen yang mendukung kemungkinan pasar bullish bertahan lebih lama, penting untuk tidak terlalu terpaku pada teori ini. Dalam beberapa tahun terakhir, konsep super cycle telah beberapa kali muncul, termasuk pada 2021 ketika banyak analis yakin Bitcoin akan mencapai US$100.000 sebelum akhirnya turun drastis.
“Jangan sampai percaya pada skenario yang terdengar terlalu baik hingga membuat kita lupa mengantisipasi skenario lainnya,” ujar Davis dalam videonya.
Menurutnya, ada kemungkinan bahwa meskipun pasar bullish bertahan lebih lama, koreksi besar tetap akan terjadi di sepanjang perjalanan, yang bisa mengejutkan investor yang terlalu percaya diri.
Walaupun teori pasar bullish hingga 2026 terdengar menarik, pasar kripto terkenal karena volatilitasnya yang sulit diprediksi. Investor disarankan untuk tetap waspada dan tidak hanya mengandalkan satu skenario saja.
Perubahan regulasi, kebijakan moneter, serta dinamika pasar global akan sangat menentukan arah selanjutnya.
Jika arus modal institusional terus mengalir masuk dan inovasi baru di sektor ini semakin berkembang, bukan tidak mungkin pasar bullish yang lebih panjang benar-benar terjadi. Namun, tetap ada risiko besar yang harus diperhitungkan.
Sebagai investor, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan mengambil keputusan berdasarkan data konkret adalah kunci utama dalam menghadapi pasar kripto yang dinamis. [st]