Bullish Gandeng Deutsche Bank untuk Perluas Akses Perbankan Kripto

Banner IUX

Bursa kripto Bullish, yang didukung oleh investor kenamaan Peter Thiel, resmi menjalin kemitraan strategis dengan Deutsche Bank untuk memperluas akses layanan perbankan bagi institusi di sektor aset digital.

Kesepakatan ini memiliki fokus awal pada penyediaan layanan fiat berupa deposit dan penarikan di bawah pengawasan regulator Hong Kong (SFC) dan Jerman (BaFin).

Kerja sama ini menandai langkah penting dalam upaya Bullish untuk menjembatani ekosistem keuangan tradisional dengan dunia kripto.

Kemitraan tersebut dipandang dapat meningkatkan kepercayaan investor institusional sekaligus memudahkan lembaga keuangan dalam mengakses pasar aset digital secara teregulasi. Dalam keterangan resminya, pihak Deutsche Bank menegaskan pentingnya kolaborasi ini.

“Kolaborasi kami dengan Bullish, pemimpin global dalam layanan aset virtual teregulasi, mencerminkan ambisi kami untuk bertindak sebagai Hausbank Global bagi ekonomi digital yang sedang berkembang,” ujar Kepala Solusi Merchant Deutsche Bank, Kilian Thalhammer, dilansir dari Finance Feeds.

Fokus pada Layanan Fiat dan Ekspansi Global

Melalui kesepakatan ini, Bullish akan mendapatkan dukungan penuh dari Deutsche Bank dalam menyediakan jalur perbankan tradisional atau banking rails yang sangat krusial bagi perusahaan kripto.

BACA JUGA:  Pakar On-Chain: Hyperliquid Tetap Jadi DEX Paling Menarik untuk Investasi

Layanan tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang aman, transparan dan sesuai regulasi bagi klien korporasi maupun institusional.

Tidak hanya berhenti di Hong Kong dan Jerman, rencana ekspansi sudah disiapkan ke wilayah lain, termasuk AS, seiring dengan perluasan izin operasional yang dimiliki Bullish. Langkah ini dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi Bullish di pasar global yang semakin kompetitif.

Bagi Deutsche Bank, kemitraan ini juga sejalan dengan ambisinya untuk memperluas jejak di sektor aset digital. Bank terbesar di Jerman itu diketahui sedang menyiapkan layanan kustodi kripto bersama perusahaan infrastruktur asal Swiss, Taurus, yang direncanakan meluncur pada 2026.

Dengan begitu, Deutsche Bank tidak hanya memposisikan diri sebagai penyedia layanan tradisional, tetapi juga sebagai bagian integral dari infrastruktur ekonomi digital di masa depan.

BACA JUGA:  Bull Run Kripto Belum Tamat, Ledakan AI Jadi Pemicu Berikutnya

Latar Belakang Kinerja Bullish

Bullish sendiri menunjukkan performa bisnis yang semakin solid. Pada kuartal kedua 2025, perusahaan mencatat laba bersih sebesar US$108 juta, berbalik dari kerugian US$116 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan volume perdagangan serta penjualan aset digital menjadi pendorong utama capaian tersebut.

Momentum positif itu semakin kuat setelah Bullish mendapatkan BitLicense dan Money Transmission License dari Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS). Kedua izin ini memberikan ruang bagi Bullish untuk memperluas layanan ke salah satu pasar kripto terbesar di dunia, yaitu AS.

Selain itu, pada Agustus 2025, Bullish resmi melantai di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham BLSH. IPO tersebut ditawarkan pada harga awal US$37 per saham dan sempat melonjak signifikan pada hari pertama perdagangan.

Perusahaan bahkan meningkatkan target perolehan IPO hingga mendekati US$1 miliar, dengan melibatkan sejumlah bank besar, termasuk Deutsche Bank, sebagai co-manager dalam penawaran sahamnya.

BACA JUGA:  Morgan Stanley, Deutsche Bank Ramal The Fed Pangkas Bunga 3 Kali 2025

Implikasi bagi Industri Kripto

Kemitraan Bullish dengan Deutsche Bank memperlihatkan tren baru di mana lembaga keuangan tradisional mulai lebih terbuka terhadap aset digital.

Setelah periode kehati-hatian akibat runtuhnya beberapa bank kripto di AS, kolaborasi semacam ini menunjukkan adanya arah baru menuju integrasi yang lebih dalam antara sistem keuangan tradisional dan industri aset digital.

Bagi pasar, langkah Bullish–Deutsche Bank memberi sinyal positif bahwa jalur institusional untuk kripto semakin diperkuat.

Meski begitu, tantangan regulasi tetap menjadi perhatian utama, terutama terkait kepatuhan terhadap standar anti pencucian uang (AML), verifikasi identitas (KYC), serta pengawasan ketat dari otoritas di berbagai negara.

Dengan legitimasi yang semakin kuat berkat dukungan perbankan besar, Bullish berpotensi menegaskan posisinya sebagai salah satu bursa kripto yang mampu menggabungkan inovasi digital dengan kepatuhan regulasi, sekaligus membuka jalan lebih luas bagi partisipasi institusi dalam ekosistem kripto global. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait