Fitch Ratings, lembaga peringkat kredit asal AS, memprediksikan runtuhnya proyek Terra (LUNA) serta stablecoin Terra USD (UST) akan mempercepat aturan di sektor kripto, yang kemungkinan akan kian ketat.
Sebagai salah satu lembaga peringkat kredit tiga terbesar di AS, Fitch mengatakan gagalnya UST menyoroti sifat rentannya stablecoin dipatok terhadap dolar AS yang diterbitkan secara mandiri.
Aturan Baru Akan Kian KetatÂ
U.Today melaporkan, harga kripto LUNA yang bulan lalu memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$42 milyar kini hanya bernilai kurang dari US$0,0001 per LUNA, yang terus bergerak lebih rendah.
Ambruknya LUNA menyebabkan bursa kripto Binance mencabut kontrak margin perpetual berbasis LUNA. Sejumlah bursa kripto lain melakukan hal serupa.
Suplai LUNA mengalami penambahan 20 kali lipat hanya dalam kurun waktu empat hari, sehingga membengkak mencapai 7,1 milyar token. Dengan kapitalisasi pasar hanya US$49 juta saat ini, LUNA tidak lagi menduduki jajaran 10 kripto terbesar seperti sebelumnya.
Bahkan, LUNA tidak berada di 1000 kripto terbesar dan kini menduduki peringkat aset kripto nomor 1063 berdasarkan kapitalisasi pasar, menurut data CoinGecko.
Pertumbuhan eksponensial suplai LUNA diduga sebagai hal positif bagi UST. Kendati demikian, stablecoin yang telah terperosok tersebut masih jauh dari nilai patokan US$1.
Setelah sempat mengalami reli singkat kembali ke US$0,83, UST kini longsor jauh ke bawah dan mencapai harga US$0,17 yang membuat geleng-geleng kepala.
Pada Kamis (12/05/2022), Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan kekhawatiran soal Terra. Ia berkata gagalnya stablecoin UST merupakan demonstrasi nyata resiko yang terkait stablecoin.
Pada bulan Desember lalu, Fitch melaporkan stablecoin algoritmis seperti UST menghadapi tantangan struktural yang unik dan belum teruji. Selain itu, stablecoin golongan ini kesulitan mendapatkan persetujuan dari regulator.
Laporan tersebut terbukti benar ketika dana cadangan yang disiapkan Luna Foundation Guard (LFG) untuk mempertahankan nilai UST tidak cukup menjadi sumber kestabilan ketika mekanisme patokan algoritmis UST dilanda tekanan spekulatif.
Setelah runtuhnya UST, Dai (DAI) menjadi stablecoin desentralistik terbesar dengan kapitalisasi pasar mencapai US$6,2 milyar. Kendati demikian, DAI merupakan stablecoin yang sebagian sentralistik sebab USD Coin (USDC) besutan Circle menjadi agunan nomor satu bagi DAI. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.