Burn Rate Shiba Inu Lompat 240 Persen, Tetapi Harga SHIB Sideways

Di tengah harganya yang lesu, burn rate token Shiba Inu justru kian melesat, lompat 240 persen, tanda pasokan terus berkurang setiap harinya.

Mekanisme burn telah lama dijalankan oleh ekosistem Shiba Inu guna mengurangi pasokan beredar, dengan tujuan membuat token SHIB menjadi langka dan terangkat harganya saat permintaan meningkat.

Bulan ini, burn rate Shiba Inu pun sempat melesat 10.000 persen, dan masih cenderung volatil meski harganya masih lesu, belum ada tanda pemulihan yang bervolume tinggi.

Burn Rate Shiba Inu Lompat Lagi

Berdasarkan laporan Watcher Newsburn rate Shiba Inu telah lompat 240 persen dalam 24 jam terakhir, menjadi penyejuk rasa karena ini sempat menyentuh nol di awal bulan.

burn rate shiba inu

Dalam rentang waktu tersebut, ada lebih dari 38,5 juta token SHIB yang dimusnahkan dari peredaran, diikuti oleh satu transaksi besar senilai 22 juta SHIB beberapa jam lalu.

Meski tingkat pembakaran token meningkat, harga SHIB justru masih lesu, bergerak sideways dan masih kesulitan membangun dasar pijakan dari dorongan jual yang mendominasi dalam beberapa pekan terakhir.

Pada saat penulisan, harga tengah merosot lebih dari 9 persen dalam 4 hari terakhir, tanda investor masih melepas kepemilikan sembari menanti perkembangan dari peluncuran jaringan layer-2 (L2) Shibarium.

Investor dan pengamat menilai bahwa, harga SHIB dapat melesat setelah jaringan L2 tersebut berhasil diluncurkan dan digunakan, karena fungsinya untuk meningkatkan level dari ekosistem pesaing utama Dogecoin.

Analisis Teknikal

Pada grafik daily di atas, harga SHIB tampak tertahan di batas bawah support area, yang diikuti dengan posisi oversold di indikator Stochastic.

Peluang kenaikan dapat diharapkan dari sini selama harga belum menembus support area dengan kuat. Ini dasaran teknikal yang menarik untuk diamati kelanjutannya.

Peluncuran beta Shibarium sangat dinantikan, karena ini digadang akan menjadi pemicu utama peningkatan minat bagi token Shiba Inu (SHIB).

Tetapi, sentimen global tetap memegang peran penting, terlebih di akhir pekan ini akan AS akan merilis laporan tenaga kerja, yang biasanya mempengaruhi selera risiko dan prospek dari dolar AS. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait