Dalam perkembangan terbaru, data dari Shibburn, sebuah platform yang melacak burn token Shiba Inu (SHIB), menunjukkan sebuah peristiwa burn yang signifikan di mana total 81,2 juta token SHIB dimusnahkan.
Burn Token SHIB Melonjak
Peristiwa ini didominasi oleh satu transaksi, yang berkontribusi pada burn 79.127.027 token SHIB, mengirimkannya ke dompet mati, efektif mengeluarkannya dari peredaran untuk selamanya.
Berdasarkan laporan BeInCrypto, dashboard Shibburn juga mencatat empat transfer lain, masing-masing berkontribusi kurang dari 2,5 juta token SHIB ke burn tersebut.
Meskipun jumlah token yang dibakar cukup besar, dampaknya terhadap harga pasar SHIB minimal. Memecoin ini mengalami penurunan nilai sebesar 0,61 persen dalam 24 jam terakhir dan penurunan yang lebih signifikan lebih dari 5 persen dalam 7 hari.
Dashboard Shibburn mengungkapkan bahwa sejak pengenalan mekanisme burn, Shib Army, istilah yang menunjukkan komunitas pendukung Shiba Inu, telah berhasil membakar sejumlah 410,6 triliun token SHIB. Pengurangan pasokan yang signifikan ini menyisakan 589,3 triliun token dalam peredaran, sesuai data terbaru.
Di tengah perkembangan ini, ada spekulasi yang berkembang di pasar tentang kemungkinan masuknya ekosistem Shiba Inu ke ranah kecerdasan buatan (AI). Spekulasi ini dipicu oleh komentar dan perkembangan terbaru dalam komunitas SHIB.
Salah satu contoh yang menyumbang spekulasi ini adalah sebuah postingan oleh Shytoshi Kusama, Pengembang utama Shiba Inu, pada 18 November.
Komentar kriptik Kusama adalah sebagai tanggapan terhadap saran dari mantan CTO Coinbase Balaji Srinivasan mengenai pergeseran industri AI ke arah desentralisasi. Interaksi ini telah memicu diskusi dan teori tentang potensi langkah Shiba Inu ke arah mengintegrasikan teknologi AI dalam ekosistemnya.
Menambah spekulasi, spesialis pasar Shiba Inu, Lucie, membuat pernyataan yang membandingkan AI desentralisasi dengan simfoni pikiran yang bekerja bersama.
Lucie menggambarkan upaya kolaboratif ini sebagai sumber inovasi tanpa satu kekuatan pandu, menekankan sifat harmonis dari usaha kolaboratif tersebut. Analogi ini tidak hanya menyoroti potensi AI desentralisasi tetapi juga sejalan dengan ethos komunitas Shiba Inu, yang menghargai partisipasi kolektif dan inovasi.
Prospek Shiba Inu merangkul AI tidak hanya sekadar lompatan spekulatif tetapi sejalan dengan upaya berkelanjutan untuk berkembang melampaui hanya menjadi memecoin. Shiba Inu telah aktif bekerja menuju memantapkan dirinya sebagai jaringan blockchain utilitas yang serbaguna.
Langkah signifikan dalam arah ini adalah pengenalan Shibarium, solusi skala layer kedua yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan skalabilitas jaringan. Selain itu, peluncuran identitas SHIB yang akan datang di blockchain menandai tonggak penting lainnya dalam ekspansi dan diversifikasi ekosistem.
Integrasi AI ke dalam ekosistem Shiba Inu berpotensi membuka jalur baru untuk inovasi dan aplikasi. Teknologi AI, ketika dikombinasikan dengan sifat desentralisasi dan aman blockchain, dapat mengarah pada pengembangan solusi dan aplikasi baru yang inovatif.
Ini bisa berkisar dari fungsi kontrak pintar yang ditingkatkan hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang didorong AI, lebih memperkaya ekosistem Shiba Inu. [st]