Sebelum BitMex “ditendang” oleh CFTC, karena dicap ilegal di Amerika Serikat (AS), bursa derivatif Bitcoin cs sejenis, yakni Binance pun terbang memimpin.
Selama September 2020, volume perdagangan di BitMex sudah berkurang minus 30 persen, sehingga Binance memimpin kendati minus kecil, yakni 10,7 persen.
Volume perdagangan di bursa derivatif Binance terpantau kecil selama Agustus 2020, yakni minus 10,7 persen, menurut hasil kajian terbaru oleh CryptoCompare.
Kendati menurun, Binance masih memimpin di antara rivalnya, yakni Huobi (-26 persen), OKEx (-18.5 persen) dan BitMex (-30.7 persen).
Dengan data terbaru itu plus tamparan keras oleh CFTC pada awal Oktober 2020 lalu, tampak jelas bahwa BitMex semakin terpuruk.
Dicap Ilegal di AS, CEO Bursa Bitcoin Cs Derivatif, Bitmex Mundur
Sejumlah besar pengguna langsung menarik Bitcoin-nya keluar dari bursa itu, beberapa jam setelah pengumuman CFTC pada Kamis, 1 Oktober 2020 lalu.
Dengan kurs 3 Oktober 2020, total Bitcoin yang ditarik dari Bitmex bernilai Rp6,5 triliun.
Penurunan selama Setember 2020 itu, Chicago Mercantile Exchange (CME) mengalami kinerja baik untuk produk Bitcoin berjangka-nya, sementara produk options cukup melonjak.
Kontrak berjangka Bitcoin yang diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange (CME) relatif stabil di bulan September.
Data dari CryptoCompare menunjukkan bahwa minatnya cukup menjanjikan dalam beberapa bulan terakhir.
Namun demikian, Agustus 2020 tetap menjadi bulan dengan volume perdagangan tertinggi, dengan 203.867 kontrak.
“Volume kontrak options CME mengalami peningkatan sebesar 79,4 persen pada September menjadi 4.872 kontrak yang diperdagangkan (vs. 2715 pada Agustus 2020),” sebut CryptoCompare.
Volume perdagangan options Bitcoin di CME sempat naik sejak pandemi COVID-19 pecah. Ini menunjukkan sedikit atau tidak ada aksi pasar pada Maret dan April 2020, tetapi kemudian melonjak Mei dan terutama Juni.
Sedangkan Juli dan Agustus 2020 adalah bulan-bulan yang relatif lambat, tetapi telah meroket sekali lagi pada September. [red]