IKLAN

Bursa eXch Jawab Isu Keterlibatan dalam Peretasan Bybit

Bursa kripto eXch membantah tuduhan dalam sebuah postingan di forum Bitcointalk pada 22 Februari 2025 yang menyebutkan keterlibatannya dalam pencucian dana hasil peretasan Bybit senilai US$1,4 miliar (sekitar Rp23 triliun), yang diduga dilakukan oleh kelompok peretas Lazarus Group.

Meski mengakui adanya sejumlah kecil dana yang masuk ke platform-nya, pihak crypto exchange tersebut menegaskan bahwa itu adalah kasus terisolasi dan bukan bagian dari skema pencucian uang.

“Sebagian kecil dana dari peretasan ByBit akhirnya masuk ke alamat kami 0xf1da173228fcf015f43f3ea15abbb51f0d8f1123, yang merupakan kasus terisolasi dan satu-satunya transaksi yang diproses oleh bursa kami,” tulis pihak eXch.

Sebelumnya, sejumlah analis blockchain melacak aliran dana hasil peretasan Bybit menuju crypto exchange eXch, yang menunjukkan lonjakan cadangan ETH di platform tersebut selama akhir pekan. 

Terungkap! Lazarus Group Ternyata Dalang di Balik Peretasan Bybit

Namun, bursa kripto ini menolak permintaan Bybit untuk memblokir alamat dompet yang ditandai sebagai berisiko, dengan alasan bahwa Bybit telah “secara aktif merusak reputasi” mereka karena mengaitkannya dengan Lazarus Group.

BACA JUGA  Binance Cetak Rekor Berjangka US$1,6T, Sinyal Kuat Pasar Lagi Panas

“Kami tidak mencuci uang untuk Lazarus Group atau DPRK, opini yang berlawanan hanyalah perspektif dari mereka yang ingin menghilangkan fungibilitas koin terdesentralisasi dan privasi on-chain,” tulis eXch di forum Bitcointalk.

Beberapa analis mencatat aktivitas mencurigakan terkait peningkatan volume ETH di platform pertukaran kripto tersebut. Nick Bax dari Security Alliance (SEAL) menyatakan bahwa eXch mencatat transaksi yang diduga terkait dengan DPRK. 

“Menurut perkiraanku, eXch mencatat volume sekitar US$30 juta untuk DPRK hari ini. Penasaran melihat berapa lama mereka bisa mempertahankannya,” tulisnya.

Analis Vxdb melaporkan lonjakan tajam dalam volume perdagangan ETH di sebuah bursa kripto yang dikaitkan dengan Lazarus Group tersebut. Sementara itu, cadangan Bitcoin bursa tersebut dilaporkan kosong, tetapi cadangan ETH mengalami peningkatan signifikan.

“Exch sebuah bursa tanpa KYC, mencatat lonjakan volume ETH yang tidak biasa, 20.000 ETH dalam 24 jam terakhir dibandingkan biasanya yang hanya 800 ETH. Cadangan Bitcoin mereka juga kosong, tetapi cadangan ETH meningkat hingga 900 persen,” jelas Vxdb.

BACA JUGA  Pejabat SEC Sebut Binance AS Beroperasi Secara Ilegal
Perbandingan Volume di Platform eXch - Vxdb
Perbandingan Volume di Platform eXch – Vxdb

Mereka juga mengakui adanya dana dari hasil peretasan Bybit yang masuk ke platform mereka. Namun, crypto exchange ini menekankan bahwa jumlahnya tidak signifikan dan menyatakan akan menyumbangkan dana tersebut ke berbagai proyek open-source yang berfokus pada privasi dan keamanan di dalam dan di luar industri kripto.

Dalam unggahan lain, bursa kripto tersebut juga mempublikasikan tangkapan layar email dari tim Bybit yang meminta agar mereka memblokir alamat dompet tertentu yang terkait dengan peretasan. 

Namun, pihak platform pertukaran kripto eXch menolak permintaan tersebut dan menuding Bybit telah mencemarkan nama baik mereka dengan menandai transaksi dari eXch sebagai “berisiko tinggi.”

Tangkapan Email dari Bybit - eXch
Tangkapan Email dari Bybit – eXch

CEO Bybit, Ben Zhou, menanggapi sikap eXch dengan menyatakan harapannya agar industri kripto dapat bersatu dalam menangani masalah peretasan. 

“Pada titik ini, ini bukan hanya tentang Bybit atau entitas tertentu, melainkan pendekatan industri secara keseluruhan terhadap peretas. Kami berharap eXch dapat mempertimbangkan kembali dan membantu memblokir aliran dana yang berasal dari aktivitas ilegal,” tulis Zhou di X.

BACA JUGA  Cara Ampuh Amankan Crypto dari Tangan-tangan Usil

Jadi, apakah langkah eXch sudah tepat? Terlebih saat ini banyak pihak di industri kripto saling bekerja sama dalam menangani insiden peretasan Bybit. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait