EXMO, bursa aset kripto asal Inggris mengklaim kena retas. Akibatnya duit senilai Rp149 miliar raib kemudian.
Dilansir dari Decrypt, Bitcoin, Ether, dan aset kripto lainnya telah melayang dari sejumlah hot wallet EXMO. Beberapa analis mengatakan bahwa kerugian sekitar US$10,5 juta (Rp149 miliar).
“Ada penarikan aset kripto yang tidak sah sejak 21 Desember 2020 pukul 2:27:02 UTC. Kami masih menyelidiki insiden ini. Berdasarkan peninjauan sementara, sejumlah aset kripto BTC, XRP, ZEC, USDT, ETC, dan ETH di hot wallet EXMO telah berpindah,” kata EXMO dalam keterangan resminya, 21 Desember 2020 lalu.
Secara total aset kripto yang menguap sekitar 5 persen dari keseluruhan aset yang dikelola oleh EXMO. Setelah peretasan ditemukan, EXMO menangguhkan semua penarikan, secara bersamaan mendesak kliennya untuk tidak menyetor dana tambahan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
“Kami dengan hormat meminta semua layanan dan bursa untuk memblokir semua akun yang terhubung ke dompet [diretas] ini. Saat ini, kami sedang mencari penyebab insiden tersebut dan akan terus mengabarkan informasi terkini,” sebut EXMO.
Menurut Maria Stankevich, Kepala Pengembangan Bisnis EXMO Inggris, jumlah pasti dana yang dicuri masih dihitung.
Selain itu, dia mengatakan bahwa jika beberapa pengguna EXMO terdampak oleh peretasan tersebut, bursa akan mengganti rugi.
Berdasakan kajian Igor Igamberdiev dari The Block, ia memperkirakan kerugian EXMO mencapai US$10,5 juta.
“Kami melaporkan kasus tersebut ke polisi London pagi ini. Kami juga akan melakukan tinjauan keamanan menyeluruh yang akan mencakup semua bagian dari sistem dan data kami,” tambah EXMO. [red]