Bursa kripto Liquid, yang dimiliki oleh FTX, telah hentikan penarikan seiring pengajuan kebangkrutan yang dilayangkan perusahaan tersebut.
Skandal FTX benar membawa efek domino ke pasar, dengan menyusutnya kepercayaan pasar, mendorong gelombang jual di beberapa aset kripto utama, terutama yang terkait dengan FTX seperti Solana (SOL) dan Serum (SRM).
Beberapa tokoh, salah satunya CEO Binance Changpeng Zhao, juga memprediksi akan datangnya efek domino dari skandal FTX ke pasar kripto, membuat crypto winter menjadi lebih lama untuk berakhir.
Beberapa bursa kripto pun mulai delist token asli FTX (FTT) dan token terkait lain, seperti Binance, KuCoin, BitMEX dan bursa kripto Indonesia seperti Indodax dan PINTU.
Bursa Kripto Liquid Hentikan PenarikanÂ
Berdasarkan laporan Cointelegraph, bursa kripto asal Jepang, Liquid, telah memutuskan untuk hentikan penarikan di platform seiring bangkrutnya perusahaan FTX.
Sekadar informasi, Liquid adalah bursa kripto yang didirikan pada tahun 2014, dan diakuisisi FTX pada bulan Februari 2022. Liquid menjadi bursa pertama yang mendapat lisensi dari UU Layanan Pembayaran Jepang melalui perusahaan di belakangnya,  Quoine Corporation.
Liquid telah mengumumkan secara resmi langkah penghentian tersebut, untuk penarikan fiat dan aset kripto di platform globalnya, per hari Selasa (15/11/2022).
Fiat and crypto withdrawals have been suspended on Liquid Global in compliance with the requirements of voluntary Chapter 11 proceedings in the United States.
We will provide updates when available.
— Liquid Global Official (@Liquid_Global) November 15, 2022
“Karena pengajuan Bab 11 oleh FTX Trading International, pemilik manfaat akhir dari Quoine Pte. Ltd, Liquid Exchange (Quoine Pte.)[memutuskan untuk] menghentikan semua penarikan, baik mata uang fiat maupun kripto,” ujar tim Liquid.
Selain itu, perusahaan mengklaim bahwa langkah penghentian tersebut dimaksudkan untuk masa tunggu, bukan penghentian terkait masalah keamanan dan sebagainya.
Lanjut dikatakan, perusahaan juga akan memberikan pembaruan terkait informasi perkembangan bursa di kemudian hari.
“Kami menyarankan agar pengguna tidak menyetor fiat atau kripto sampai lebih banyak pembaruan tersedia,” ujar tim Liquid.
Yang paling disorot adalah, langkah penghentian datang tak lama setelah bursa kripto tersebut mengklaim bahwa aset di dompet Liquid tidak terdampak skandal FTX. Semua dilakukan dengan alasan “tindak pencegahan dan pemeriksaan tambahan.”
Selain itu, pengumuman bahwa aset di Liquid baik saja datang tak lama setelah Badan Layanan Keuangan Jepang meminta FTX Jepang untuk menangguhkan layanan bisnis mereka pada hari Kamis (10/11/2022). [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.