Bursa Kripto Litedex Siap Bersaing Secara Global

Bursa kripto terdesentralisasi asal Indonesia, Litedex Protocol mengatakan siap bersaing secara global, karena pasar DEX (decentralized exchange) saat ini sedang bergelora.

Sejak 2019, industri kripto di Asia Tenggara makin pesat peminatnya. Terutama di masa pandemi, masyarakat banyak yang mencari alternatif investasi selain komoditas, saham dan emas.

Minat besar atas aset kripto ini juga sangat dirasakan di Indonesia. Hingga tahun 2021, investor aset kripto meningkat hingga 7,4 juta atau naik rata-rata 162 persen per tahun sejak 2015.

Untuk pasar ASEAN, Centralized Exchange (CEX) masih mendominasi. Sebaliknya, untuk Decentralized Exchange (DEX) lebih banyak diminati oleh pasar Eropa dan Amerika.

Hal itulah yang melatarbelakangi Litedex Protocol hadir sebagai DEX pertama di Indonesia, dengan orientasi pasar global.

Pengembangan Litedex Protocol dimulai pada pertengahan tahun 2020, dengan melakukan perekrutan tim, pembuatan website dan proyek-projeknya.

BACA JUGA  Harga Aset Bitcoin Diprediksi Bergerak Terbatas Antara US$16 Ribu-17 Ribu

Sebagai sebuah entitas dengan real business, Litedex Protcol mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor termasuk dari perusahaan ventura. Dengan modal tersebut, Litedex Protocol sudah mampu menjalankan proyek-proyeknya.

Sebagai platform karya anak bangsa, Litedex Protocol akan melakukan ekspansi, dengan membuka diri kepada masyarakat luas yang ingin berinvestasi.

Mengusung konsep The Bridge of Metaverse Wealth, Litedex Protocol berambisi menjadi jembatan para investor masuk dan menjelajahi dunia virtual. Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan fitur-fitur favorit seperti swap, likuiditas, staking, farming, lending, borrowing, NFT Marketplace, Multi Chain dan Bridge.

“Dari sisi pasar, DEX memang memiliki pasar sendiri. Begitu juga dengan Litedex Protocol yang fokus pada investasi pengembangan pondasi Multi Chain dan Bridge melalui beberapa blockchain serta melakukan kemitraan dengan projek token metaverse popular demi menciptakan ekosistem yang luas sehingga menjaga stabilitas likuiditas,” ujar Andrew Suhalim CEO Litedex Protocol, Minggu (28/11/2021).

BACA JUGA  Bitcoin dan Kripto BlockDAG Tumbuh Paling Cepat pada 2024
Andrew Suhalim CEO Litedex Protocol.

Andrew menambahkan, sesuai dengan slogan mereka, The Bridge of Metaverse Wealth, pihaknya ingin menjadi NFT Token Marketplace untuk produk staking dan farming.

Hingga saat ini, fitur-fitur Litedex Protocol telah melalui tahapan audit Certik, tanpa harus menunggu proses penggalangan dana melalui IDO.

“Ini membuktikan bahwa Litedex Protocol sudah memiliki kesiapan dana untuk menciptakan produk-produk unggulan, dengan menggandeng investor besar dan modal ventura,” tegasnya. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait