Polandia tampaknya menjadi salah satu negara yang saat ini menolak rencana cadangan Bitcoin, sementara negara lain mulai mempertimbangkan aset kripto tersebut dalam strategi keuangan mereka.
Di saat negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Hong Kong, dan Republik Ceko mulai menjajaki kemungkinan menambahkan investasi Bitcoin untuk memperkuat ekonominya, Polandia justru mengambil langkah yang cukup berani.
NBP Tolak Cadangan Bitcoin
Dilansir dari laporan Business Insider pada 6 Februari 2025, Presiden National Bank of Poland (NBP), Adam Glapiński, menegaskan dalam konferensi pers bahwa cadangan Bitcoin tidak akan dimasukkan ke dalam sistem keuangan Polandia.
Ia menekankan bahwa cadangan nasional harus benar-benar aman dan stabil, sementara BTC dianggap tidak memenuhi standar tersebut.
“NBP tidak mempertimbangkan untuk menyimpan cadangan dalam Bitcoin dalam keadaan apa pun, karena menurut National Bank of Poland, cadangan harus benar-benar aman,” ujar Glapiński.
Sebagai gantinya, Glapiński mengungkapkan bahwa negaranya tersebut akan terus mengandalkan berbagai aset tradisional yang sudah teruji.
“Kami mengakumulasi cadangan dalam bentuk emas, dolar, dan euro, serta sedikit dalam aset lainnya. Jadi, sangat aman,’ tambahnya.
Bitcoin Lampaui Aset Tradisional Lebih dari 26.000 Persen dalam Satu Dekade
Langkah ini menunjukkan komitmen Polandia untuk tetap menggunakan instrumen keuangan yang lebih konvensional dan dianggap lebih aman dibandingkan investasi Bitcoin yang lebih volatil.
Selain Polandia, pihak lain yang juga menolak cadangan Bitcoin adalah European Central Bank (ECB), yang dipimpin oleh Presiden Christine Lagarde. ECB menolak rencana menjadikan BTC sebagai aset cadangan karena memiliki pandangan serupa dengan Polandia.
Lagarde menegaskan dalam pertemuan kebijakan moneter bulanan Governing Council pada 30 Januari 2025 bahwa cadangan harus likuid, aman, dan bebas dari risiko yang terkait dengan aktivitas ilegal.
“Cadangan harus likuid dan harus terjamin keamanannya. Selain itu, cadangan tidak boleh dikaitkan dengan dugaan pencucian uang atau aktivitas kriminal lainnya. Oleh karena itu, saya yakin bahwa cadangan Bitcoin tidak akan masuk ke dalam rencana bank sentral mana pun di Dewan Umum,” jelas Lagarde.
Apakah Polandia Akan Tertinggal?
Meski saat ini NBP bersikap tegas terhadap Bitcoin, pandangan negara ini terhadap aset kripto bisa saja berubah di masa mendatang, terutama setelah pemilihan presiden yang akan datang pada Mei 2025.
Dilansir dari laporan sebelumnya, salah satu kandidat, Sławomir Mentzen, dikenal sebagai pendukung cryptocurrency dan berambisi menjadikan Polandia sebagai “surga kripto.” Jika terpilih, pemerintahan baru bisa saja mendorong kebijakan yang lebih ramah terhadap aset digital.
Sampai saat ini, rencana menjadikan investasi Bitcoin sebagai rencana keuangan negara masih bersifat eksperimental, dan hanya sedikit negara yang benar-benar merealisasikannya.
Bhutan, misalnya, telah menjalankan proyek Gelephu Mindfulness City (GMC), sementara El Salvador menjadi negara pertama yang secara resmi mengadopsi BTC sebagai mata uang sah dan bagian dari cadangan nasionalnya.
Selain kedua negara tersebut, banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat dan berbagai negara besar lainnya, yang masih berada dalam tahap pertimbangan dan penelitian lebih lanjut.
Langkah Polandia dalam menolak aset digital tersebut sebagai aset cadangan dapat dianggap wajar, mengingat inovasi ini masih relatif baru dan memerlukan riset mendalam sebelum diadopsi dalam skala besar.
Namun, dengan semakin masifnya adopsi Bitcoin, kebijakan terkait cadangan Bitcoin mungkin akan mengalami perubahan di masa mendatang. [dp]