Canary Capital Ajukan PENGU ETF, Bagaimana Prospeknya?

Canary Capital baru saja mengajukan proposal ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada 20 Maret 2025 untuk meluncurkan PENGU ETF, token tata kelola dari proyek Pudgy Penguins.

Jika disetujui, Pudgy Penguins ETF akan menjadi yang pertama di AS yang tidak hanya memegang cryptocurrency tetapi juga NFT secara langsung. Namun, apakah langkah ini realistis mengingat regulasi yang masih ketat dan minat pasar yang belum jelas?

Pengajuan Altcoin ETF Kian Meningkat

Pengajuan PENGU ETF oleh Canary Capital merupakan bagian dari tren yang lebih luas, di mana berbagai aset kripto tampaknya mulai menarik perhatian para manajer aset.

Canary Capital sendiri sebelumnya telah mengajukan ETF untuk SUI pada 17 Maret 2025, serta beberapa aset lain seperti Solana, Litecoin, Axelar, HBAR, dan XRP. Namun, Komisi Sekuritas dan Bursa AS sejauh ini masih sangat selektif dalam menyetujui ETF berbasis aset kripto.

SUI ETF Segera Hadir? Canary Capital Resmi Ajukan ke SEC

Mengacu pada dokumen Form S-1, Pudgy Penguins ETF ini dirancang untuk memegang PENGU secara langsung, serta NFT. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa trust akan memegang aset digital lain yang diperlukan untuk mendukung transaksinya.

Trust juga akan menyimpan aset digital lainnya, seperti Solana dan Ethereum, yang diperlukan atau berkaitan dengan pembelian, penjualan, dan transfer PENGU serta NFT Pudgy Penguins milik Trust,” sebagaimana tercantum dalam dokumen pengajuan Canary Capital.

Namun, mengingat status Pudgy Penguins yang masih tergolong baru di pasar kripto, prospek PENGU ETF masih diragukan. Berdasarkan data terakhir dari platform CoinMarketCap, Kapitalisasi pasar PENGU saat ini sekitar US$423 juta dan menempati peringkat ke-119. 

Dengan fundamental yang belum sekuat Bitcoin ataupun Ethereum, daya tarik altcoin ETF ini bagi investor institusional tampaknya masih menjadi pertanyaan besar.

Realistiskah Pengajuan PENGU ETF oleh Canary?

Secara historis, SEC sangat berhati-hati dalam menyetujui ETF berbasis kripto. Bahkan Ethereum ETF yang sudah diluncurkan pun belum berhasil menarik minat besar dari investor institusional. 

Mengacu pada data terakhir di platform SoSoValue, total aset Ethereum ETF hanya sekitar US$7 miliar, jauh di bawah Bitcoin ETF yang sudah mencapai US$95 miliar.

Kapitalisasi Pasar Ethereum ETF - SoSoValue
Kapitalisasi Pasar Ethereum ETF – SoSoValue

Jika Ethereum, aset kripto terbesar kedua, saja mengalami hambatan, bagaimana dengan altcoin seperti PENGU? Terlebih lagi, SEC masih meninjau secara ketat proposal ETF untuk beberapa koin yang sudah lebih lama ada, seperti XRP, Solana, dan Litecoin.

Ini menandakan bahwa mendapatkan persetujuan dari SEC untuk memperdagangkan PENGU ETF kepada investor institusional bisa menjadi tantangan yang sangat besar.

Selain itu, adopsi NFT dalam investasi institusional masih sangat terbatas. Koleksi digital lebih sering diperdagangkan sebagai aset spekulatif daripada instrumen keuangan yang stabil. 

Keputusan Canary Capital untuk menggabungkan PENGU dan NFT Pudgy Penguins dalam satu produk altcoin ETF bisa menjadi strategi yang inovatif, tetapi juga bisa menjadi risiko besar jika pasar tidak memberikan respons positif.

Langkah Berani namun Berisiko

Pengajuan Pudgy Penguins ETF oleh Canary Capital menunjukkan betapa agresifnya upaya mereka dalam memperkenalkan produk investasi berbasis kripto baru. Namun, dengan regulasi yang ketat, minat investor institusional yang belum jelas, serta sejarah hambatan bagi altcoin lainnya, prospek keberhasilan PENGU ETF masih sangat dipertanyakan.

Mengapa Altcoin ETF Lainnya Belum Disetujui?

Apakah ini langkah visioner atau sekadar upaya spekulatif lain di tengah tren pengajuan ETF? Semua bergantung pada bagaimana SEC dan investor merespons proposal ini. Jika disetujui, ini bisa menjadi langkah awal bagi NFT untuk mendapatkan tempat di pasar keuangan tradisional. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait