Ketika nafsu meraih cuan merasuk, “pemain” kripto yang tidak kuat jiwa bisa berakhir di rumah sakit rehabilitasi. Ini terjadi pada seorang pria, bernama Mark (bukan nama sebenarnya). Kini ia sebagai “penghuni tetap” di Rumah Sakit Castle Craig, Skotlandia.
Rumah sakit ini memang khusus menangani pasien penderita ketagihan alkohol dan judi dan jenis-jenis ketagihan lainnya. Belum lama ini, rumah sakit itu membuka program rehabilitasi khusus bagi “penderita kripto”. Ada sekitar 10 orang penderita kripto di rumah sakit itu.
“Saya tahu Bitcoin pada tahun 2015. Pada saat itu saya membeli sejumlah narkotika di Dark Web menggunakan Bitcoin. Saya dulu adalah peminum berat termasuk pengguna narkotika dan main judi,” katanya.
Mark mengenang, ada sekitar 9 ribu dolar Australia di dompetnya waktu itu. Menjelang Hari Natal 2017, ia menyadari nilai uangnya bertambah menjadi setara US$15 ribu.
“Saat itu saya mencoba meyakinkan diri bahwa harga Bitcoin pasti akan jatuh. Tetapi kenyataannya tidak, justru harga Bitcoin terus naik dan terus naik menjadi US$19 ribu pada pertengahan Desember 2017. Dua hari sebelum harga Bitcoin turun saya justru mempertaruhkan banyak uang saya. Saya pikir harganya akan terus naik, tetapi kenyataanya tidak. Tapi saya tetap dapat cuan sekitar US$500 waktu itu. Tapi itu tak berlangsung lama,” kata Mark.
Tak sadar sudah keranjingan, Mark semakin dalam tenggelam ke perdagangan (trading) dan judi Bitcoin. Selama sebulan ia rela kurang tidur dan mengabaikan istri dan dua anaknya. Hingga akhirnya pada Hari Natal 2017 ia dilarikan ke unit gawat darurat di sebuah rumah sakit lokal dan dirujuk ke Rumah Sakit Castle Craig.
“Selama di Rumah Sakit Castle Craig saya mendapatkan ketenangan, mulai dari melakukan meditasi, terapi dan sarapan bersama pasien lainnya. Saya pribadi ingin menunjukkan kepada pasien lainnya, bahwa ada harapan di balik penderitaan ini dengan pengobatan dari rumah sakit itu. Jujur, karena pertama kali saya menginjakkan kaki di sini, saya tak yakin ada harapan penyembuhan,” kata Mark yang mengakui ia berada di rumah sakit sekitar 5 minggu sebelum harga Bitcoin jatuh lebih kencang lagi.
Anthony Marini, salah seorang terapis, mengatakan hingga saat ini ada sekitar 10-13 pasien yang terkait kripto di rumah sakit ini.
“Masalahnya utama bukanlah pada kripto itu sendiri, tetapi kebiasaan judi pada diri mereka. Mereka merasa ‘terangsang’ dengan fluktuasi harga kripto yang ketika naik sangatlah besar. Ini yang sangat disukai oleh orang berkarakter penjudi. Itu memicu adrenalin mereka untuk terus mencari kesenangan. Semakin harganya naik turun, semakin mereka suka. Di titik ini, ini bukan lagi soal uang tetapi kegembiraan akan naik turunnya harga itu. Dan polanya serupa dengan kecanduan obat bius. [Motherboard/vins]