Cara Aman Simpan Crypto

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep self-custody untuk crypto, terutama Bitcoin (BTC), telah menjadi sangat popular.

Tren ini dapat diatributkan pada penurunan kepercayaan terhadap bursa crypto dan layanan dompet digital online, karena para pengguna menyaksikan kerugian yang mencapai US$3,8 milyar akibat peretasan crypto pada tahun 2022.

Self-custody memberdayakan individu untuk memiliki kendali penuh atas kunci privat mereka, yaitu kode akses yang diperlukan untuk mengelola aset digital mereka.

Berikut adalah cara aman untuk simpan crypto, dilansir dari laporan Forbes.

Memahami Tiga Langkah Keamanan dalam Simpan Crypto 

Sebelum terjun ke dalam rincian simpan crypto, penting untuk memahami tiga langkah keamanan crypto, seperti yang dijelaskan oleh Aly Madhavji dari Blockchain Founders Fund First. Langkah pertama adalah pendidikan.

Memahami aset digital, teknologi blockchain, dan dasar-dasar crypto adalah hal yang fundamental untuk membuat keputusan yang tepat tentang aset Anda.

Langkah kedua melibatkan enkripsi. Kunci pemulihan Anda, mirip dengan harta karun berharga, harus disimpan secara offline dan diamankan dengan baik.

Hal ini memerlukan evaluasi cermat terhadap penyedia dompet, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti catatan kinerja mereka, umpan balik pengguna, transparansi dan protokol keamanan.

Untuk penyimpanan dalam jumlah besar, disarankan untuk menggunakan cold wallet, sementara hot wallet lebih cocok untuk transaksi sehari-hari.

Terakhir, ketelitian menjadi kunci dalam menjaga keamanan aset Anda. Menggunakan otentikasi multi-faktor dan terus memantau akun Anda akan menghasilkan pertahanan yang kuat terhadap ancaman potensial.

Ingatlah, keamanan aset Anda hanya sekuat tindakan perlindungan terlemah yang Anda miliki.

Memilih Dompet yang Tepat: Keseimbangan yang Penting

Ketika datang ke pemilihan dompet, ada dua pilihan utama, yaitu custodial dan non-custodial.

Dompet custodial melibatkan kepercayaan kepada pihak ketiga untuk mengelola dompet Anda, sementara dompet non-custodial memberi Anda tanggung jawab penuh atas keamanan dompet Anda.

Setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan harus sesuai dengan tingkat keahlian Anda dan toleransi risiko.

Bagi pemula di dunia crypto, dompet custodial bisa menjadi pendekatan yang lebih mudah dan praktis.

Perusahaan penyimpanan kustodian yang terpercaya memperkuat langkah-langkah keamanan mereka dan seringkali menyediakan asuransi, mirip dengan bank konvensional. Cara ini mirip dengan menyimpan uang tunai Anda dalam kotak kunci yang aman di rumah.

Sebaliknya, dompet non-custodial atau self-custody memberikan kontrol dan keamanan yang lebih tinggi, tetapi juga memerlukan pengelolaan yang lebih hati-hati.

Ancaman phising, percobaan peretasan dan risiko kerusakan fisik dapat menjadi ancaman yang signifikan. Sebuah statistik yang mengkhawatirkan mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen dari seluruh Bitcoin yang tersedia hilang karena lupa kunci akses ke dompet.

Untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara keamanan dan kenyamanan, sangat penting untuk mempertimbangkan dengan cermat kelebihan dan kekurangan self-custody serta penyimpanan melalui pihak ketiga, dengan mempertimbangkan seberapa besar tanggung jawab yang ingin Anda ambil untuk melindungi aset crypto Anda.

Diversifikasi dengan Hot dan Cold Wallet

Dompet digital dapat dikategorikan secara umum sebagai hot atau cold, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Hot wallet terhubung ke internet dan memungkinkan akses cepat ke dana dan proses transaksi yang lancar.

Namun, konektivitas online membuatnya rentan terhadap ancaman peretasan atau phising. Namun demikian, hot wallet berguna untuk transaksi yang cepat dan sering.

Sebaliknya, cold wallet, atau “cold storage,” beroperasi secara offline, mirip dengan komputer yang terisolasi dari internet.

Dompet jenis ini, seperti Ledger Nano X atau perangkat Trezor, menawarkan keamanan yang lebih tinggi, sehingga sangat cocok untuk menyimpan jumlah crypto yang besar dalam jangka waktu lama.

Dengan menggunakan perangkat lunak untuk mengakses aset Anda tanpa harus mengungkapkan kunci privat, cold wallet secara signifikan mengurangi risiko pencurian.

Dengan menggabungkan dompet hot dan cold dalam strategi penyimpanan Anda, Anda dapat menciptakan pendekatan yang seimbang.

Hanya menyimpan dana yang diperlukan untuk transaksi segera di hot wallet, sementara menyimpan sebagian besar aset Anda dalam cold wallet yang aman. Dengan cara ini, Anda dapat meminimalkan potensi kerugian dalam kasus kebocoran keamanan.

Menjaga Tindakan Keamanan dan Backup yang Ketat

Salah satu aspek paling kritis dari self-custody adalah menerapkan dan menjaga tindakan keamanan yang ketat. Tidak peduli seberapa amannya dompet Anda, gagal dalam melakukan backup yang tepat dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Secara rutin melakukan backup dompet Anda adalah hal yang penting untuk melindungi dana Anda. Pastikan ada beberapa salinan dari backup yang disimpan di lokasi yang terenkripsi, seperti pada USB drive, CD, atau hard drive eksternal.

Pendekatan yang terdistribusi ini akan mengurangi risiko kehilangan seluruh aset Anda akibat kegagalan satu perangkat.

Selain itu, aktifkan semua fitur keamanan yang tersedia dari penyedia dompet Anda.

Fitur seperti seed atau frase pemulihan berfungsi sebagai kata sandi utama, yang memungkinkan Anda untuk mengakses dana Anda kembali jika Anda lupa kata sandi utama.

Secara teratur memperbarui perangkat lunak bitcoin dan firmware perangkat Anda juga penting untuk menjaga langkah keamanan dari potensi kerentanannya. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait