IKLAN

Cara Trading Dogecoin yang Aman dan Menguntungkan

Pelajari cara trading Dogecoin secara efektif, mulai dari analisis teknikal hingga strategi menghadapi volatilitas pasar kripto, termasuk prediksi harga DOGE baik dalam jangka pendek dan panjang.

Dogecoin telah berevolusi jauh dari akar kelakarnya sebagai meme coin. Diciptakan pada tahun 2013 oleh Billy Markus dan Jackson Palmer, Dogecoin awalnya hanya dimaksudkan sebagai lelucon berbasis internet. Namun, berkat komunitas yang aktif dan dukungan dari tokoh berpengaruh seperti Elon Musk, Dogecoin kini menjelma menjadi aset kripto yang layak diperhitungkan di pasar global.

Popularitasnya bersanding dengan aset besar lainnya seperti Bitcoin dan Shiba Inu, terlebih ketika harga Bitcoin mengalami reli yang signifikan hingga mencapai titik tertinggi di kisaran US$123.000, yang juga turut mendorong penguatan berbagai meme coin ataupun meme token.

Dalam konteks pasar yang sangat dinamis dan penuh peluang ini, memahami cara trading Dogecoin menjadi keterampilan penting, terutama bagi para investor pemula yang tertarik menjelajahi dunia aset digital.

Harga DOGE dalam setahun terakhir.
Harga DOGE dalam setahun terakhir. Sumber: Coinmarketcap.

Pilih Platform yang Tepat

Langkah awal dalam cara trading Dogecoin yang efektif dimulai dengan memilih platform atau bursa kripto atau crypto exchange yang legal dan terpercaya. Di Indonesia, hanya beberapa platform yang memiliki izin resmi dari Bappebti dan diawasi oleh OJK.

Platform seperti Pintu, misalnya, menawarkan kemudahan akses, biaya transaksi rendah, serta likuiditas tinggi. Keamanan juga menjadi faktor utama, dengan penerapan sistem verifikasi dua langkah dan penyimpanan dana berbasis cold wallet.

Setelah memilih platform, proses registrasi dilanjutkan dengan verifikasi identitas atau KYC. Kemudian, pengguna dapat melakukan deposit dana dalam bentuk rupiah sebelum memulai transaksi pertama mereka.

BACA JUGA: 10 Crypto Exchange Indonesia Terbaik yang Diawasi OJK

Proses Pembelian Dogecoin

Membeli Dogecoin di platform resmi sangatlah mudah. Pengguna cukup mencari pasangan perdagangan seperti DOGE/IDR atau DOGE/USDT, lalu memasukkan jumlah pembelian sesuai kebutuhan. Salah satu keunggulan kripto seperti Dogecoin adalah sifatnya yang bisa dibeli dalam pecahan kecil. Bahkan hanya dengan Rp10.000, pengguna sudah bisa mulai berinvestasi.

Cara Trading Dogecoin dan Prediksi Harganya

Strategi merupakan elemen penting dalam cara trading Dogecoin. Dua pendekatan utama yang sering digunakan adalah spot trading dan futures trading. Pada spot trading, investor membeli saat harga rendah dan menjual saat harga naik. Sementara pada futures, investor bisa mengambil posisi long atau short, memungkinkan profit saat harga naik maupun turun. Namun, pendekatan ini juga membawa risiko tinggi dan memerlukan pemahaman teknikal mendalam.

BACA JUGA  Bitcoin Semakin Sulit Ditambang, Penambang Kecil, Bersiaplah!

Menggunakan analisis teknikal seperti RSI, MACD, dan Moving Average dapat membantu membaca momentum pasar. Selain itu, perhatian terhadap sentimen pasar seperti cuitan dari tokoh publik atau tren media sosial sangat penting, mengingat harga Dogecoin kerap bereaksi terhadap kabar-kabar viral.

BACA JUGA: 15 Pola Candlestick Lengkap dan Akurat untuk Trading Kripto!

Prediksi Harga DOGE dan Potensi ETF Dogecoin di Akhir Tahun

Memahami cara trading Dogecoin secara efektif menuntut perhatian pada aspek teknikal dan dinamika pasar yang terus berkembang. Saat ini, Dogecoin berada dalam fase yang menantang, ditandai dengan tekanan teknikal yang signifikan dan spekulasi pasar yang masih mengambang, terutama terkait potensi persetujuan ETF di akhir 2025.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Coinmarketcap di laman Doge pada Kamis, 31 Juli 2025, Dogecoin (DOGE) diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan harian utama. Harga DOGE tercatat berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 7-hari di level US$0,2305, serta di bawah Exponential Moving Average (EMA) 30-hari di US$0,2166. Indikator teknikal ini mencerminkan adanya tekanan bearish dalam jangka pendek. Hal ini diperkuat oleh nilai RSI (Relative Strength Index) 7-hari yang hanya berada di level 39, dan histogram MACD yang negatif (-0,004), menunjukkan hilangnya momentum beli dan dominasi tekanan jual di pasar.

Dalam konteks cara trading Dogecoin, posisi teknikal ini memberikan sinyal penting. Jika DOGE mampu menembus dan bertahan di atas level US$0,23, maka ada peluang menuju resistansi Fibonacci di US$0,256 (23,6 persen retracement). Namun, kegagalan mempertahankan support di sekitar US$0,21 dapat membuka ruang penurunan lebih dalam ke level US$0,184, yang merupakan area retracement 78,6 persen. Bagi trader yang mengandalkan analisis teknikal, titik-titik ini menjadi acuan strategis untuk mengambil posisi beli maupun menjual.

BACA JUGA  Menanti Peluang Microsoft Beli Bitcoin

Data derivatif memperlihatkan penurunan minat spekulatif. Volume pasar spot Dogecoin meningkat sebesar 5,11 persen, namun volume derivatif justru menurun 2,3 persen. Ini menunjukkan bahwa pergerakan harga lebih banyak didorong oleh aktivitas beli-jual langsung, bukan spekulasi leverage tinggi yang biasa mendominasi di pasar derivatif. Bagi yang ingin mempelajari cara trading Dogecoin dalam kondisi seperti ini, pendekatan konservatif seperti spot trading menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan menggunakan kontrak derivatif yang lebih berisiko.

Dalam jangka panjang, Dogecoin diproyeksikan melaju hingga US$1, berdasarkan pola apik candlestick di time frame mingguan. Hal itu disampaikan singkat oleh First1Bitcoin pada 28 Juli 2025 lalu.

Prediksi harga DOGE dalam konteks cara trading dogecoin
Prediksi harga DOGE bisa mencapai US$1 dalam konteks cara trading Dogecoin. Sumber: Telegram (First1Bitcoin).

Sementara itu, berdasarkan analisis terbaru dari Lingrid Crypto Signal yang dirilis pada 25 Juli 2025, Dogecoin (DOGEUSDT) saat ini tengah melakukan pullback ke zona support baru di sekitar US$0,22, yang sebelumnya merupakan level resistansi penting. Pergeseran fungsi area tersebut dari resistansi menjadi support menandakan perubahan struktur harga yang potensial mendukung kelanjutan tren naik.

Struktur harga Dogecoin dalam beberapa hari terakhir memperlihatkan pola breakout continuation, yakni sebuah pola lanjutan yang biasanya muncul setelah fase konsolidasi dan diikuti oleh lonjakan harga yang signifikan.

Menurut Lingrid, selama DOGE mampu bertahan di atas US$0,22, terdapat peluang besar untuk bergerak menuju sasaran teknikal selanjutnya di kisaran US$0,275 hingga US$0,29. Sentimen ini menggambarkan adanya tekanan beli yang semakin kuat, seiring terjadinya akumulasi pada harga rendah oleh pelaku pasar yang meyakini potensi kenaikan jangka pendek.

Faktor eksternal lain yang ikut membentuk prospek Dogecoin adalah iklim pasar secara keseluruhan. Altcoin Season Index di CMC saat ini berada di angka 36 dari 100, yang mengindikasikan bahwa dominasi kapitalisasi pasar masih terpusat pada Bitcoin, dengan dominasi sebesar 60,82 persen. Dalam skenario seperti ini menurut data di Coinmarketcap, meme coin seperti Dogecoin dan Shiba Inu cenderung tampil kurang optimal, kecuali ada gelombang minat ritel yang besar atau sentimen pasar berubah drastis.

BACA JUGA  40 Persen Generasi Milenial AS Pilih Aset Kripto Jika Terjadi Resesi Ekonomi
Situasi altcoin season terkini dalam relasinya dengan cara trading Dogecoin
Situasi altcoin season terkini dalam relasinya dengan cara trading Dogecoin. Sumber: Coinmarketcap.

Spekulasi tentang kemungkinan peluncuran ETF Dogecoin juga turut mempengaruhi psikologi pasar. Menurut pasar prediksi Polymarket, peluang persetujuan ETF Dogecoin sebelum akhir Desember 2025 berada di angka 51 persen. Apabila ETF ini benar-benar disetujui, dampaknya bisa mencerminkan aliran modal besar seperti yang terjadi pada ETF Bitcoin beberapa waktu lalu. Namun, apabila pengajuan ETF ditolak, potensi koreksi harga Dogecoin bisa mencapai 20 hingga 30 persen akibat reaksi negatif dari pelaku pasar yang mengandalkan sentimen tersebut

Kapan Keluar dari Pasar?

Salah satu tantangan dalam trading Dogecoin adalah mengetahui kapan harus menjual. Strategi seperti take profit dan stop loss dapat digunakan untuk membatasi kerugian dan mengunci keuntungan. Pendekatan lain seperti dollar cost averaging juga bisa diterapkan dengan membagi transaksi dalam beberapa tahap untuk mengurangi dampak fluktuasi harga ekstrem.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang membeli Dogecoin di harga Rp1.000 dan menargetkan jual di Rp1.200, strategi disiplin akan membantunya mengeksekusi keputusan tanpa terjebak oleh emosi pasar.

BACA JUGA: Dollar Cost Averaging Crypto: Definisi dan Cara Melakukannya!

Keamanan Penyimpanan Dogecoin

Setelah transaksi selesai, Dogecoin dapat disimpan di exchange wallet atau dipindahkan ke wallet pribadi. Untuk investasi jangka pendek, menyimpan di bursa lebih praktis, namun menyimpan di dompet pribadi seperti hardware wallet memberikan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi, terutama jika Dogecoin akan disimpan dalam waktu lama.

Rinkasnya, memahami cara trading Dogecoin bukan hanya soal membeli dan menjual, tetapi juga soal membentuk kebiasaan disiplin, mengelola risiko, dan menjaga keamanan aset.

Kendati Dogecoin memiliki potensi yang menarik, investor tetap harus sadar bahwa volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari dunia kripto. Oleh karena itu, melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan dan hanya menggunakan dana yang siap hilang merupakan prinsip dasar yang tidak boleh dilupakan dalam setiap langkah investasi di aset digital, termasuk Dogecoin. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait