Pengembang Cardano memastikan bahwa pembaruan Plutus sudah diterapkan di blockchain itu. Di tengah merunduknya pasar kripto, hasil diskusi panel Finder menyebutkan, bahwa harga ADA bisa mencapai US$58 pada tahun 2030 dan hanya mampu mencapai US$2,79 pada tahun 2022.
Input Output Global, tim pengembang perangkat lunak di balik blockchain Cardano (ADA), mengumumkan bahwa pembaruan terbaru untuk basis kode Cardano sudah aktif dan berjalan.
“Pembaruan ini meningkatkan batas unit memori per block untuk skrip Plutus di blockchain Cardano. Ini selaras dengan peningkatan lainnya,” sebut Input Output di Twitter, Jumat (18/2/2022).
Our latest performance update increased the per-block memory units limit for #Plutus scripts on the #Cardano mainnet, as we continue to improve and optimize the #Cardano network.
From our recent mid-month update, here's @JohnAlanWoods https://t.co/nP3dSktHzw pic.twitter.com/LJR74Shxeb
— Input Output (@InputOutputHK) February 17, 2022
Pembaruan lewat skrip Plutus itu memang dirancang untuk mendorong efisiensi penggunaan dApp yang diterbitkan memanfaatkan blockchain Cardano. Plutus adalah program perangkat lunak khusus Cardano untuk aplikasi on-chain. Dengan pembaruan terkini aplikasi mendapatkan manfaat daya komputasinya hingga 12 persen.
Selaras itu, Direktur Arsitektur Cardano, John Alan Woods, juga memastikan, bahwa ukuran block Cardano meningkat menjadi 80 kilobyte. Ini tentu saja berdampak pada menigkatnya jumlah transaksi dalam satu block tunggal.
Pembaruan Dinamis, Harga Kripto Masih Lemah
Pembaruan memang terus berjalan di sejumlah proyek kripto besar, tak hanya Cardano. Namun pembaruan ini tidak cukup ampuh untuk membetot nilai pasar kripto, karena sejak November 2021 pasar sedang lesu, dampak dari kebijakan tapering dan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed.
Bank Sentral berencana, kebijakan itu secepatnya diterapkan mulai Maret 2022. Kebijakan itu sejatinya guna menyelamatkan AS dari guncangan inflasi dengan cara menarik pasokan dolar AS dari pasar.
Kripto ADA sendiri sudah kehilangan nilai lebih dari 66 persen dari harga tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada September 2021 di atas US$3. Bitcoin, sebagai kripto nomor wahid juga bernasib serupa.
Dengan harga saat ini US$38.900, BTC kehilangan nilai lebih dari 43 persen dari puncak tertingginya, November 2021 di kisaran US$69 ribu.
Harga ADA Bisa Mencapai US$58
Berdasarkan hasil survei yang digelar oleh Finder.com beberapa waktu lalu, sejumlah panelis menilai harga kripto ADA bisa mencapai US$58 pada tahun 2030 dan hanya mencapai US$2,79 per ADA hingga akhir tahun 2022.
Hal ini didasarkan pada argumen, bahwa mutu teknologi di blockchain Cardano sudah cukup mumpuni untuk menjawab tidak efisiennya biaya transaksi di dan biaya teknologi di bisnis konvensional, termasuk mempertimbangkan dinamika ekonomi makro di masa depan.
Chief Product Officer di Permission, Vanessa Harris, salah seorang panelis di survei Finder itu, memperkirakan nilai ADA akan berakhir pada 2022 di sekitar US$$3. Kendati demikian, menurutnya harga ADA telah tumbuh cukup lambat hingga saat ini.
“Ini adalah salah satu dari sedikit platform smart contract yang menempatkan aspek keamanan, trust desentralisasi di intinya, didukung oleh metode formal dan penelitian peer-review,” kata Harris.
Tambahnya, meskipun ini berarti Cardano bergerak lebih hati-hati dalam jangka pendek, ketahanan jangka panjang ini harus mendukung adopsi oleh negara dan organisasi non-pemerintah.
“Kami sudah melihat adopsi ini terjadi di Ethiopia dan Tanzania,” sebut Harris.
Sementara itu, Joseph Raczynski, seorang teknolog dan futuris di Thomson Reuters (perusahaan di balik kantor berita Reuters), berpendapat Cardano mengalami pertumbuhan lambat
“Saya percaya Cardano akan memudar di tahun-tahun mendatang. Mereka telah gagal beberapa kali memenuhi janji pembaruan mereka,” sebutnya. [ps]