Cari Bitcoin Lebih Murah? Cobalah di Peer-to-Peer Exchange

Popularitas aset kripto seperti Bitcoin tak dapat dibendung. Selain beli-jual di bursa aset kripto biasa yang centralized, ada pilihan lain, yakni peer-to-peer exchange. Di bursa itu, harga aset tidak “diatur” oleh pengelola bursa, melainkan langsung oleh penggunanya.

Pada prinsipnya peer-to-peer (P2P) exchange adalah bursa aset kripto yang mirip seperti toko online alias marketplace. Peran pengelola bursa hanya mempertemukan antara penjual dan pembeli aset secara langsung di satu platfrom.

Dengan kata lain, Anda misalnya ingin menjual Bitcoin, ada punya lapak dagang di platform itu. Anda juga memungkinkan memasang iklan di platform itu dengan menentukan harga jual aset.

Keunggulan bursa seperti ini adalah penjual bebas menentukan harga jual sesuai keinginan dan pembeli bisa leluasa dalam mencari variasi harga yang ada di bursa.

Pembeli bahkan bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli di bursa biasa.

Remitano
Salah satu jenis pasar P2P ini adalah Remitano yang diklaim aman dan cepat. Berdiri sejak tahun 2015, Remitano melayani pengguna dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok, Nigeria dan lain sebagainya.

“Kami terus bekerja untuk mengembangkan dan terus meningkatkan produk kami untuk memberikan manfaat bagi semua orang di seluruh dunia melalui teknologi blockchain,“ jelas Dung Huynh Co-founder Remitano dalam keterangan resminya hari ini, 11 Agustus 2020.

Remitano Mengatasi Masalah
Salah satu masalah yang kerap kali dialami pengguna aset kripto di Indonesia adalah kecepatan dalam bertransaksi.

Terkadang dalam proses penyetoran atau penarikan ada jeda waktu yang terlalu lama. Itu terkadang membuat pengguna khawatir kalau-kalau dana yang disetorkan atau ingin ditarik tidak sampai ke akun mereka.

Untuk menghindari permasalahan kecepatan ini kata Huynh, Remitano bisa menjadi solusi yang tepat, pasalnya bursa ini memberikan layanan transaksi yang cepat.

“Dalam proses penarikan (withdrawal), yakni mengirimkan aset kripto dari akun Remitano ke bursa lain, hanya memakan waktu beberapa menit saja. Hal serupa untuk urusan menarik saldo rupiah ke rekening bank. Penarikan rupiah, Remitano tidak memungut biaya tambahan,” tegas Huynh.

Bebas Biaya Trading Hingga 31 Oktober
Masalah lain yang bisa diatasi Remitan adalah soal biaya trading (biaya order jual dan beli). Sejauh ini masih banyak bursa yang membebankan biaya jual-beli yang cukup menguras kantong pengguna.

Huynh mengatakan, sebagai bentuk apresiasi kepada pengguna, Remitano tidak mengenak biaya trading alias 0 persen hingga 31 Oktober 2020.

Bukti Transfer Hindari Perselisihan
Menurut Remitano, untuk menghindari perselisihan, khususnya menjamin bahwa aset kripto memang benar dikirim oleh penjual, maka pihaknya mewajibkan pengirim menyerahkan bukti transfer kepada Remitano.

Kemudian, Remitano juga menjamin penjual langsung mendapatkan rupiah di akun mereka tanpa penundaan, karena diproses seketika.

Swapping ETH-USDT
Di Remitano Anda dimungkinkan untuk beralih dari satu aset ke aset lainnya dan bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya aset Ether (ETH) yang Anda miliki harganya sedang turun. Sedangkan USDT sedang naik.

“Nah, dengan menggunakan fitur swap, Anda bisa langsung menukar ETH menjadi USDT. Tentu nilai USDT yang didapatkan akan disesuaikan dengan jumlah ETH yang ditukar. Dengan menggunakan fitur swap ini Anda bisa mendapatkan USDT tanpa perlu membeli lagi dari awal sembari mendapatkan keuntungan,” ujar Huynh dengan biaya tambahkan hanya 0,25 persen.

Tentang Remitano
Remitano adalah produk dari perusahaan Babylon Solutions Limited yang didirikan di Seychelles pada tahun 2015.

Remitano menyediakan pasar escrow peer-to-peer online untuk membeli dan menjual aset kripto dengan cepat, aman dan mudah.

Bursa ini telah melayani pengguna di lebih dari 30 negara, termasuk Vietnam, Malaysia, Nigeria, India, Indonesia, Afrika Selatan dan lainnya.

Remitano mendukung perdagangan aset kripto terpopular, seperti BTC, ETH, BCH, USDT, LTC dan XRP. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait