Carrefour Spanyol meluncurkan platform pelacakan makanan berbasis blockchain Hyperledger. Platform yang awalnya dikembangkan oleh IBM itu akan digunakan untuk melacak produk daging ayam dalam kemasan.
Daging ayam yang dimaksud berasal dari sejenis ayam buras bermutu baik, yang diternakkan di Galicia, Spanyol. Untuk memastikan keandalan rantai pasoknya, setiap kemasan akan ditandai dengan QR Code yang berisi informasi terperinci mengenai tanggal lahir, jenis nutrisi, tanggal pengemasan dan informasi lain terkait ayam buras. Semua informasi itu disimpan ke blockchain.
Seperti yang dilansir dari Cointelegraph, Carrefour menyebut blockchain sebagai teknologi penting pada proses rantai pasok (supply chain), sebab dapat meningkatkan transparansi dan memungkinkan pelanggan mengkaji keseluruhan proses distribusi. Melalui sistem pelacakan tersebut, Carrefour mengklaim menjadi pelopor penggunaan teknologi penyimpanan dan transfer informasi, yang memungkinkan pelacakan sebuah benda melalui keseluruhan proses produksi hingga distribusi.
“Menjadi pemimpin di bidang ini adalah ambisi Carrefour. Penggunaan teknologi blockchain memungkinkan kami menjamin pelacakan produk yang sepenuhnya transparan bagi konsumen,” kata Jorge Ybarran, Direktur Komersial Makanan Carrefour.
Demi mengadopsi blockchain, pada Oktober 2018, Carrefour bergabung ke dalam kelompok Food Trust IBM bersama Nestle SA, Unilever NV dan Walmart. Walmart sendiri telah menggunakan sistem pelacakan blockchain dari perkebunan hingga ke toko bagi sayur-mayurnya. Restoran Sweetgreen di AS berencana melakukan hal serupa. [ed]