12 penjahat Bitcoin Cs ditangkap beberapa hari lalu di Tiongkok. Polisi Guangdong yakin 12 orang itu adalah pelaku di balik situs perdagangan Bitcoin Cs palsu yang mencatut bursa aset kripto Huobi.
Popularitas Bitcoin dan aset kripto di seluruh dunia selalu menggoda iman banyak orang untuk melakukan kejahatan. Kabar terbaru di Negeri Tirai Bambu adalah 12 orang diyakini sebagai dalang penipuan berkedok perdagangan Bitcoin.
Di grup WeChat, 12 orang itu menyamar sebagai karyawan resmi Huobi. Mereka menawarkan pembelian dan penjualan aset kripto melalui mekanisme over the counter (OTC) di sebuah platform mirip seperti platform milik Huobi.
Mekanisme ini adalah lazim agar memudahkan investor membeli Bitcoin dalam jumlah banyak, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan cara biasa.
Seorang korban mengakui ia telah mengirimkan sekitar 100 ribu yuan ke rekening pelaku. Nilai itu setara dengan Rp207 juta. Korban berharap bisa mendapatkan Bitcoin dengan harga murah, tetapi buntung hasilnya. [Cointelegraph/red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.