Disahkannya sebuah Bitcoin ETF (exchange-traded fund) yang sepenuhnya diregulasi dan berbasis di Amerika Serikat telah lama menjadi harapan bagi pegiat kripto. Namun, tampaknya harapan tersebut sirna, sebab proposal ETF yang paling ditunggu-tunggu dikabarkan ditarik dari kajian Otoritas Jasa Keuangan (SEC) Amerika Serikat (AS).
Pada Rabu (23/01), SEC merilis dokumen sepanjang dua halaman yang ditulis oleh Wakil Sekretaris SEC Eduardo Aleman. Dokumen tersebut menyatakan Chicago Board Options Exchange (CBOE) telah menarik pengajuan perubahan peraturan yang, jika disetujui, akan meresmikan Bitcoin ETF besutan VanEck dan SolidX. CBOE, yang merupakan pasar options terbesar di AS, disebut telah membatalkan proposal tersebut, yang sebelumnya mendapat dukungan luar biasa di akhir tahun 2018.
Para analis kripto, pengamat industri dan periset ramai menanggapi isu teranyar ini di Twitter. Jake Chervinsky, seorang pengacara berbasis di Washington D.C sekaligus pengamat Bitcoin ETF, menjelaskan penarikan tersebut menandakan CBOE dan para mitranya sudah memperkirakan proposal mereka akan ditolak.
“CBOE belum memberikan alasan, tetapi penarikan ini berarti mereka sudah memperkirakan akan terjadi penolakan. CBOE tidak ingin ada keputusan SEC lainnya yang memengaruhi masa depan Bitcoin ETF secara buruk. Tidak akan ada Bitcoin ETF di kuartal pertama 2019,” jelas Chervinsky.
Kendati analisa Chervinsky masuk akal, terjadi spekulasi mengenai penolakan proposal ETF tersebut. Muncul dugaan bahwa government shutdowns AS, yang mulai memasuki bulan kedua, menjadi penyebab utama proposal VanEck SolidX itu ditolak.
Akibat government shutdowns, sejumlah pihak mengklaim seandainya proposal ETF disetujui secara otomatis, maka SEC akan bertindak cepat untuk membatalkan penyetujuan tersebut. Di sisi lain, bisa jadi SEC sudah berencana menerbitkan penolakan otomatis. Jika terjadi, kedua skenario tersebut bisa berdampak lebih buruk bagi Bitcoin dibanding pengunduran diri CBOE.
Ketua VanEck Jan Van Eck berkata pihaknya menarik perubahan peraturan yang diajukannya, sebab ada kekhawatiran proposal tersebut tidak akan mendapat lampu hijau. Van Eck mengklaim pihaknya butuh waktu lebih banyak untuk meyakinkan SEC dan lembaga regulasi lain bahwa kondisi pasar Bitcoin bisa mendukung sebuah instrumen ETF.
Ketua divisi kripto Van Eck Gabor Gurbacs memastikan hal tersebut melalui akun Twitternya. Gurbacs mengatakan, pihaknya masih memiliki rencana untuk bekerjasama dengan pemangku kepentingan dan para market maker untuk membangun ekosistem yang sehat bagi instrumen investasi Bitcoin ETF.
Menariknya, pasar kripto tampak tidak bereaksi terhadap kabar ini. Harga Bitcoin masih bertahan di atas US$3.550, sementara kripto lainnya juga bertahan. Kendati demikian, mengingat pergerakan harga Bitcoin terhadap kabar Bitcoin ETF di masa lampau, harga Bitcoin bisa turun dalam waktu dekat.
Berita ini menyusul beberapa hari setelah Bitwise Asset Management dan Wilshire Phoenix mengajukan proposal Bitcoin ETF ke SEC. Agensi Layanan Keuangan Jepang (FSA) juga telah mengomentari perihal instrumen ETF terkait kripto dan mengklaim pihaknya tidak sedang mempertimbangkan menyetujui instrumen investasi tersebut. [newsbtc.com/ed]