Meski Celsius Network bangkrut, tetapi harga token aslinya, CEL, meroket ribuan persen, menimbulkan tanda tanya di antara sebagian besar investor.
Sejak runtuhnya ekosistem Terra, Celsius Network telah mengalami masalah keuangan, yang membuatnya menghentikan semua layanan, seperti penarikan, deposit dan transaksi.
Perusahaan juga telah diambang kebangkrutan, yang membuat pasar kian panas dan diliputi kekhawatiran, membawa pasar kripto kian lesu di semester awal tahun ini.
Celsius Bangkrut, Tetapi Harga Tokennya Meroket
Berdasarkan laporan Cointelegraph, Celsius memiliki kewajiban terutang pada para pengguna dan ada kesenjangan neraca sekitar US$1,2 miliar.
Sebelumnya, perusahaan pinjaman kripto ini telah mengajukan perlindungan kebangkrutan, sehingga tidak terlihat adanya prospek menguntungkan dari perusahaan, maupun token aslinya, dalam jangka panjang.
Tetapi, alih-alih terjun bebas, harga token CEL justru telah meroket lebih dari 4.000 persen dalam dua bulan terakhir, atau sejak awal semester dua tahun ini. Harga di bulan Juni sekitar US$0,093, dan saat ini harga bergerak di kisaran level US$3,80.
Tentu saja ini menjadi sebuah tanda tanya besar, terutama bagi investor yang tidak begitu mengikuti jalan perkembangan dari nasib Celsius, di mana kenaikan kripto utama seperti Bitcoin dan Ether, hanya di 40 persen dan 130 persen dalam periode waktu yang sama.
Rumor Pengambilalihan
Sepertinya, rumor pengambilalihan telah menjadi dalang di balik melesatnya harga token CEL, terutama perusahaan Ripple Labs yang dikabarkan ingin membeli Celsius Network.
Reuters reported that Ripple is interested in Celsius assets but there's no confirmation yet from either companies. Celsius has halted withdrawals from the platform since June and has filed for Chapter 11 bankruptcy which will enable them gradually payback what they owe.
— Tajo Crypto (@TajoCrypto) August 10, 2022
Pada bulan Juli, ada rumor yang mengatakan bahwa Goldman Sachs juga berniat mengambilalih Celsius senilai US$2 miliar.
Tetapi, dua rumor ini masih belum dapat dipastikan kebenarannya karena baik dari Goldman Sachs, maupun Ripple Labs, belum mengonfirmasi kebenaran rumor tersebut.
Tidak hanya itu saja, dorongan para investor ritel juga menjadi salah satu faktor pendorong juga dari harga token CEL.
Diketahui, beberapa dari mereka telah mengorganisir short squeeze untuk membatasi penurunan pada token tersebut.
Sekadar informasi, short squeeze adalah saat harga aset tiba-tiba naik, memaksa penjual short untuk membeli kembali aset pada harga yang lebih tinggi untuk menutup posisi mereka. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.