CEO Genesis Trading Michael Moro memrediksi Bitcoin akan longsor sampai US$3 ribu setelah seminggu terakhir harganya mencapai titik rendah US$4.035.
Berkomentar kepada CNBC, Moro berpendapat, level dukungan US$4 ribu tidak akan bertahan lama lagi akibat tekanan jual dari investor Bitcoin pra-2017 yang menjual simpanan mereka di tengah harga yang semakin menurun.
Menanggapi pertanyaan tentang seberapa parah situasi pasar kripto saat ini, Moro berkata memang kondisinya tidak menguntungkan bagi trader harian dan investor ritel yang ingin cuan cepat. Tetapi, situasi ini bukanlah hal baru bagi Bitcoin. Moro menyatakan Bitcoin pernah anjlok 75 persen atau lebih dalam lima periode berbeda selama sepuluh tahun usianya.
CCN melaporkan, harga Bitcoin hari ini yang turun 79 persen dari puncaknya 11 bulan lalu, sebetulnya paling kecil dibanding lima koreksi terbesarnya sampai saat ini. Selama sembilan tahun terakhir, Bitcoin mengalami empat koreksi besar, tidak termasuk bear market 2018. Pada tahun 2011, 2013 dan 2015, Bitcoin turun sebanyak 82,6 persen hingga 94,3 persen, dengan rata-rata 85,3 persen.
Menurut Moro, investor institusi yang melirik Bitcoin tidak terlalu peduli tentang harga Bitcoin di akhir tahun 2018. Mereka lebih memerhatikan pergerakan Bitcoin selama tiga sampai lima tahun ke depan.
Moro juga menyatakan biaya penambangan 1 Bitcoin sebesar US$6 ribu, yang sebelumnya digunakan sebagai level dukungan, akan ambruk seiring turunnya hash rate jaringan Bitcoin jika harga terus jatuh di bawah US$6 ribu. Dalam situasi ini, Moro berkata, kendati merugi, para penambang besar akan terus menambang Bitcoin sampai penyesuaian tingkat kesulitan terjadi di blockchain Bitcoin.
Ketika didesak soal prediksi harga bawah bagi Bitcoin, Moro membalas, “Sulit untuk menentukannya. Ada beberapa level tahanan, dan kita sudah melihat level US$4 ribu diuji dua kali dalam beberapa hari terakhir. Tetapi saya pikir tidak ada banyak level di pertengahan US$3 ribuan, sehingga tidak banyak yang terjadi sampai kita mencapai level US$3 ribu.”
Berdasarkan pengalamannya di Genesis, Moro memberikan alasan soal mengapa Bitcoin sedang berada dalam tekanan jual yang begitu hebat saat ini. Investor yang memasuki pasar kripto sebelum atau semasa bull market akhir 2017 biasanya menjual simpanan mereka di awal 2018 untuk mencegah rugi atau mengambil untung. Tetapi, investor lebih awal yang membeli Bitcoin di 2016 sekarang mulai melikuidasi posisi mereka untuk meraup cuan selagi masih bisa.
Moro juga mengutarakan keyakinannya bahwa kondisi saat ini bukan berarti kematian bagi Bitcoin. Kendati volume perdagangan Bitcoin merosot 60 persen dibanding bull run 2017, volume tersebut masih berkali lipat lebih tinggi dibanding awal 2017. Oleh karena itu, Moro menyarankan untuk melihat Bitcoin dalam konteks waktu jangka panjang. [ed]