Gabriel Rey, CEO bursa aset kripto Triv mengatakan, bahwa koreksi harga Bitcoin (BTC) saat ini sangat wajar.
Bitcoin memang tampak “merana”, karena sempat “mandi darah” di bawah US$50 ribu per BTC selama sepekan terakhir.
Jauh sebelum peristiwa ini, sejumlah analis sudah meramalkan koreksi. Mereka pun menyebutkan koreksi ini sangat wajar.
Bahkan Mike McGlone, analis dari Bloomberg Intelligence meramalkan koreksi dalam hingga US$40 ribuan.
Kajian itu diterbitkan pada bulan lalu. Namun, McGlone meyakini harga itu menjadi support besar agar Bitcoin mencapai US$80 ribuan pada tahun ini juga.
Sementara itu Gabriel Rey, CEO bursa aset kripto Triv bernada serupa. Menurutnya, koreksi memang sangat wajar.
Pasalnya sejak sepekan lalu di pasar derivatif sudah sangat terlihat bahwa funding sudah sangat overheat dan banyak sekali memasang posisi long.
“Itulah yang akhirnya dalam pekan ini semua pemain beraksi spekulatif, terkena flush dengan turunnya harga ini. Namun menurut saya, ini sangat bagus karena untuk membuat kestabilan kenaikan harga Bitcoin lebih pasti dengan flush ini,” sebut Rey melalui Telegram beberapa hari lalu.
Bitcoin: Krisis Listrik di Tiongkok
Sejumlah faktor lain juga menentukan. Menurut Rey, koreksi ini juga terjadi karena hash rate Bitcoin yang turun drastis.
Pasalnya sejumlah penambang Bitcoin di Xinjiang, Tiongkok mengalami blackout listrik sejak beberapa hari lalu.
“Ini yang menyebabkan seluruh transaksi Bitcoin menjadi sangat lama untuk dikonfirmasi,” imbuh Rey.
Namun per 22 April 2021, para miner sudah mulai bertahap online kembali.
“Hal ini terlihat dari mining pool hash yang mulai mengalami kenaikan kembali sebelum blackout,” sebut Rey.
Data On-Chain
Masih menurut Rey, secara on-chain, pengguna retail terus bertambah banyak dan belum menunjukkan pelambatan.
Hal lainnya, masih banyak institusi yang membeli Bitcoin dari bursa aset krioto Coinbase.
“Saya memprakirakan tren ini masih berlanjut hingga sepanjang 2021, sehingga berpotensi melejitkan harga Bitcoin lebih tinggi lagi,” sebutnya.
Nilai USDT Kini US$50 Milyar
Rey pun menyoroti faktor potensial lainnya, yakni semakin besarnya nilai pasar stablecoin USDT (Tether).
Berdasarkan pantauan di Coinmarketcap hari ini, circulating supply USDT mencapai 50.006.254.439 USDT.
Volume dalam 24 jam terakhir tercatat mencapai US$114.446.970.774.
Seperti diketahui USDT adalah stablecoin bernilai dolar AS yang tertinggi dari segi volume dan likuiditasnya. USDT selalu digunakan untuk bertransaksi terhadap aset kripto lainnya.
“Meningkatkan nilai pasar USDT, bisa jadi sebagai pralambang meningkatnya pula permintaan terhadap aset kripto lain.
Dilansir dari TheBlock, CTO Tether Paolo Ardoino mengatakan meningkatkan nilai pasar USDT adalah sangat penting
“Ini adalah tonggak sejarah yang sangat penting. Pasalnya USDT adalah cetak biru bagi Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) dan sistem perbankan masa depan,” ujarnya. [bus]